Made Nopen Supriadi, S.Th
Dalam kehidupan keKristenan pada saat ini terjadi dualisme pemikiran,
yaitu ada orang Kristen berpikir secara idealisme dan berpikir secara realisme.
Kelompok yang berpikir Idealisme ialah orang Kristen yang berpikir segala
sesuatu harus ideal. Contohnya: Gereja harus tanpa masalah, Gembala tanpa cacat
celah, pelayanan harus selalu baik, fasilitas Gereja harus selalu baik, Gereja
harus selalu nyaman dan di Gereja tidak boleh ada dosa. Banyak orang Kristen
mengharapkan kesempurnaan dari Gereja. Peratanyaan ialah, adakah Gereja di dunia saat ini yang betul-betul
sempurna???
Kedua cara berpikir di atas pernah terjadi dalam kehidupan Murid-murid
Tuhan Yesus. Yohanes dan Yakobus mengharapkan hal ideal dari Yesus yaitu
jabatan secara politis jika Yesus memerintah sebagai Raja. Para Murid berpikir
Guru mereka adalah super hero, karena ia bisa menyembuhkan yang sakit, memberi
makan ribuan orang, sehingga mereka berpikir Yesus pasti tidak bisa ditangkap,
tidak bisa menderita dan pastinya menjamin kehidupan mereka. Ini kondisi ideal.
Namun Tuhan Yesus akhirnya menyadarkan
mereka dengan fakta yang realistis Ia merelakan diri-Nya ditangkap, tidak ada
mujizat apa pun dilakukannya saat Ia dihina dan di Salibkan. Tuhan Yesus
menunjukkan level paling rendah tentang keadaan diri-Nya, sehingga ketika para
pengikut-Nya melihat Ia bisa ditangkap, Ia bisa dihina, Ia bisa disiksa dan Ia
bisa dihukum mati. Banyak pengikutnya mundur dan meninggalkan Dia.
Gereja memang lembaga rohani, tetapi selama ada di dunia, Setan akan
terus menyerang Gereja. Baik secara eksternal dan internal, itulah realita
Gereja yang ada di dunia. Tetapi bersyukurlah jika dalam kesulitan Gereja masih
terus bertahan untuk melayani Tuhan, itu semua karena anugerah-Nya.
Soli Deo Gloria.