Sabtu, 27 Oktober 2018

IDEALITAS DAN REALITAS

Made Nopen Supriadi, S.Th
Dalam kehidupan keKristenan pada saat ini terjadi dualisme pemikiran, yaitu ada orang Kristen berpikir secara idealisme dan berpikir secara realisme.
Kelompok yang berpikir Idealisme ialah orang Kristen yang berpikir segala sesuatu harus ideal. Contohnya: Gereja harus tanpa masalah, Gembala tanpa cacat celah, pelayanan harus selalu baik, fasilitas Gereja harus selalu baik, Gereja harus selalu nyaman dan di Gereja tidak boleh ada dosa. Banyak orang Kristen mengharapkan kesempurnaan dari Gereja. Peratanyaan ialah, adakah Gereja di dunia saat ini yang betul-betul sempurna???
Kedua cara berpikir di atas pernah terjadi dalam kehidupan Murid-murid Tuhan Yesus. Yohanes dan Yakobus mengharapkan hal ideal dari Yesus yaitu jabatan secara politis jika Yesus memerintah sebagai Raja. Para Murid berpikir Guru mereka adalah super hero, karena ia bisa menyembuhkan yang sakit, memberi makan ribuan orang, sehingga mereka berpikir Yesus pasti tidak bisa ditangkap, tidak bisa menderita dan pastinya menjamin kehidupan mereka. Ini kondisi ideal. Namun  Tuhan Yesus akhirnya menyadarkan mereka dengan fakta yang realistis Ia merelakan diri-Nya ditangkap, tidak ada mujizat apa pun dilakukannya saat Ia dihina dan di Salibkan. Tuhan Yesus menunjukkan level paling rendah tentang keadaan diri-Nya, sehingga ketika para pengikut-Nya melihat Ia bisa ditangkap, Ia bisa dihina, Ia bisa disiksa dan Ia bisa dihukum mati. Banyak pengikutnya mundur dan meninggalkan Dia.
Gereja memang lembaga rohani, tetapi selama ada di dunia, Setan akan terus menyerang Gereja. Baik secara eksternal dan internal, itulah realita Gereja yang ada di dunia. Tetapi bersyukurlah jika dalam kesulitan Gereja masih terus bertahan untuk melayani Tuhan, itu semua karena anugerah-Nya.
Soli Deo Gloria.