Rabu, 05 April 2017

PENGANTAR KITAB DANIEL



Penulis: Daniel
Tema: Kedaulatan Allah Dalam Sejarah
Tanggal Penulisan: Sekitar 536-530 SM
Siapakah Daniel
Daniel adalah seorang tawanan perang yang ditangkap oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada waktu Yerusalem jatuh. Bersama-sama dengan orang Yahudi dari golongan atas lainnya, Daniel diangkut ke Babel, dididik, dan dipekerjakan pada pemerintah. Dia bekerja di bawah Nebukadnezar, Belsyazar dan Darius dari tahun 605 SM sampai 536.
Namanya berarti "Allah adalah hakimku," tetapi di Babel ia diberi nama baru. Seperti nama aslinya yang mengandung nama Allah Israel, yaitu El, maka nama barunya pun mengandung nama dewa Babel, Bel. Beltsazar mungkin berarti "Semoga dewa Bel melindungi raja".
Perhatikan tiga hal mengenai Daniel, yaitu dia adalah seorang yang sangat bijaksana, sangat mudah bergaul dan rajin berdoa.

Latar Belakang
Daniel, yang namanya berarti "Allah adalah Hakim( ku)," adalah tokoh utama dan penulis kitab dengan namanya ini. Kepenulisan oleh Daniel bukan hanya dinyatakan secara tegas dalam Dan 12:4, tetapi juga tersirat dengan banyak petunjuk riwayat hidupnya sendiri dalam pasal 7-12 (Dan 7:1-12:13). Yesus menghubungkan kitab ini dengan "nabi Daniel" (Mat 24:15) ketika mengutip Dan 9:27. Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan pertama Nebukadnezar ke Yerusalem (tahun 605 SM) hingga tahun ketiga pemerintahan Koresy (tahun 536 SM); jadi latar belakang sejarah kitab ini ialah Babel selama 70 tahun pembuangan yang dinubuatkan oleh Yeremia (bd. Yer 25:11). Daniel adalah seorang remaja ketika peristiwa dalam pasal 1 (Dan 1:1-21) terjadi dan sudah mencapai akhir usia 80-an ketika menerima berbagai penglihatan dalam pasal 9-12 (Dan 9:1-12:13). Ia mungkin hidup sampai sekitar tahun 530 SM, menyelesaikan kitab ini dalam usia lanjutnya (bd. Yohanes dan kitab Wahyu).[1]
Pengetahuan kita tentang nabi Daniel ini diperoleh hampir sepenuhnya dari kitab ini (bd.Yeh 14:14,20). Daniel mungkin menjadi keturunan Raja Hizkia (bd.2Raj 20:17-18; Yes 39:6-7); dia berasal dari keluarga terdidik kalangan atas Yerusalem (Dan 1:3-6), karena Nebukadnezar pasti tidak akan memilih pemuda asing dari kalangan bawah untuk istananya (Dan 1:4,17). Daniel mungkin dijadikan sida-sida di Babel seperti kebiasaan ketika itu bagi pegawai laki-laki di istana (bd. Dan 1:3; 2Raj 20:18; Mat 19:12). Keberhasilan Daniel di Babel disebabkan oleh integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah yang mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan penting dan penuh tanggung jawab (Dan 2:46-49; 6:1-3).
Secara kronologis, Daniel termasuk salah satu nabi PL yang terakhir. Hanya Hagai, Zakharia, dan Maleakhi mengikutinya dalam aliran nubuat PL. Dia adalah rekan sezaman yang lebih muda dari Yeremia dan mungkin sama umurnya dengan Yehezkiel.
Tujuan
Ada dua maksud untuk penulisan kitab Daniel:
(1) untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan
(2) untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai penglihatan bersifat nubuat tentang kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa dan kemenangan terakhir kerajaan-Nya di bumi.
Kedua maksud ini ditunjukkan sepanjang kitab ini dalam kehidupan Daniel dan ketiga sahabatnya dan dilukiskan dalam nubuat dan pelayanan Daniel. Kitab ini menegaskan bahwa janji-janji Allah untuk memelihara dan mengembalikan umat perjanjian-Nya adalah sama pastinya dengan kemenangan yang akan bertahan selama-lamanya. Mazmur 137, sama seperti halnya nubuatan ini, ditulis di Babel:
"Di tepi sungai-sungai Babel
 di sanalah kita duduk sambil menangis,
 apabila kita mengingat Sion."
 Hidup dalam pengasingan sangat menghancurkan moral bangsa Yahudi. Mereka merasa bahwa Allah telah meninggalkan mereka. Oleh karena itu, mereka menggantungkan harapan mereka dan menolak untuk bernyanyi:
   "Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing?"
 Itulah pertanyaan mereka yang mengibakan. Daniel menjawab pertanyaan mereka. Ia menunjukkan bahwa Allah tetap Allah, walaupun mereka berada di Babel.

Survei
Isi kitab Daniel adalah paduan riwayat hidup, sejarah, dan nubuat. Bentuk tulisannya ialah sastra apokaliptis, yang artinya bahwa berita nubuatnya menyingkapkan penyataan Allah
(1) melalui berbagai penglihatan, mimpi, dan lambang,
(2) untuk memberikan semangat kepada umat Allah pada masa krisis dalam sejarah, dan
(3) untuk membayangkan pengharapan Israel mengenai kemenangan akhir kerajaan Allah dan kebenarannya di bumi.
Kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi tiga bagian utama.
(1) Pasal 1 (Dan 1:1-21) ditulis dalam bahasa Ibrani dan memberikan latar belakang sejarah kitab ini.
(2) Pasal 2-7 (Dan 2:1-7:28), dimulai Dan 2:4, ditulis dalam bahasa Aram, menggambarkan kebangkitan dan keruntuhan empat kerajaan yang kuat di dunia yang berturut-turut dan diikuti oleh penetapan Kerajaan Allah sebagai kerajaan yang kekal (khususnya pasal 2, 7; Dan 2:1-49; 7:1-28). Pasal-pasal ini menekankan kedaulatan Allah atas dan campur tangan-Nya dalam hal ihwal manusia dan bangsa-bangsa dengan menguraikan:
(a) naiknya Daniel hingga kedudukan tinggi di istana Nebukadnezar (Dan 2:1-49);
(b) seseorang seperti "anak dewa" di dalam perapian yang menyala-nyala bersama ketiga kawan Daniel (Dan 3:1-30);
(c) kegilaan sementara Nebukadnezar sebagai hukuman Allah (Dan 4:1-37);
(d) peranan Daniel dalam perjamuan Belsyazar, yang menyatakan akhir kerajaan Babel (Dan 5:1-30);
(e) pembebasan ajaib Daniel dari gua singa (Dan 6:1-28); dan
(f) penglihatan mengenai empat kerajaan dunia berturut-turut yang dihakimi oleh "Yang Lanjut Usia" (Dan 7:1-28).
(3) Dalam pasal 8-12 (Dan 8:1-12:13), Daniel kembali menulis dalam bahasa Ibrani dan menguraikan berbagai penyataan yang luar biasa dan kunjungan malaikat dari Allah mengenai.
(a) umat Yahudi di bawah pemerintahan kafir kelak (TB Dan 8:1-11:45),
(b) periode "tujuh puluh kali tujuh" sebagai waktu yang ditetapkan Allah untuk menyelesaikan misi Mesias demi mereka (Dan 9:1-27), dan
(c) pembebasan akhir mereka dari semua penganiayaan pada akhir zaman (Dan 12:1-13).
Berita nubuat Daniel ini mencakup dua dimensi:
(1) masa depan yang dekat dan
(2) masa depan yang jauh, sekalipun sering kali keduanya terpadu.
Misalnya, dalam pasal 8,11 (Dan 8:1-27) dan (Dan 11:1-45), Daniel menubuatkan tentang lambang "antikristus" yaitu Antiokhus IV Epifanes, yang menajiskan Bait Suci Yerusalem pada tahun 168 SM, sedangkan ia juga bernubuat tentang antikristus akhir zaman (Dan 8:23-26; 11:36-45; bd. Wahy 13:1-10).  Hal saling mempengaruhi di antara dua masa depan ini secara umum menandai nubuat alkitabiah dan secara khusus nubuat Daniel. Allah menyatakan kepada Daniel bahwa nubuat tentang masa depan yang jauh adalah berita terselubung "sampai pada akhir zaman" (Dan 12:4,9), ketika pengertian akan diberikan kepada umat Allah yang di dalam kesucian dan hikmat mencari Dia untuk memperoleh pengertian sama seperti Daniel (Dan 12:3,10).

Ciri-Ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Kitab ini adalah kitab nabi besar terpendek dan kitab nabi PL yang paling banyak dibaca dan dikaji.
(2) Di bagian-bagian nubuat PB, Daniel disebut atau dikutip lebih sering daripada kitab PL lainnya.
(3) Kitab ini merupakan kitab "Apokalips" PL, sebagaimana Wahyu untuk PB, yang menyatakan tema-tema nubuat akbar yang sangat penting bagi gereja akhir zaman.
(4) Kitab ini berisi ringkasan sejarah nubuat paling terinci dalam PL. Dalamnya terdapat satu-satunya nubuat PL yang menetapkan waktu kedatangan pertama Mesias (Dan 9:24-27).
(5) Kitab ini menerangkan lebih banyak tentang penulisnya daripada kitab nubuat PL lainnya (mungkin terkecuali Yeremia). Perhatikan khususnya bahwa Daniel ditandai sifat integritas yang tinggi, hikmat nubuat yang besar, dan ketekunan dalam doa dan berpuasa.
(6) Kitab ini berisi teladan terpenting di Alkitab tentang doa syafaat untuk pemulihan umat Allah berlandaskan janji-janji diilhamkan dari firman Allah (lih. Dan 9:1-27, diilhamkan oleh Yer 25:11-16; 29:7,10- 14).
(7) Kisah-kisah tentang Daniel dan kawan-kawannya termasuk kisah yang paling digemari dalam Alkitab (Dan 3:1-30; 6:1-28).
(8) Drama "tulisan di dinding" pada perjamuan Belsyazar menjadikan frasa itu sebagian dari pepatah bahasa Inggris hingga hari ini.

Tema Kunci
Kitab Daniel merupakan kitab nubuatan, tetapi dalam bentuk yang lain daripada yang lain, berisi gambar-gambar dan lambang. Kitab itu terutama berkenaan dengan akhir zaman. Dalam hal ini serupa dengan Wahyu, tetapi harus juga dibandingkan dengan Markus 13, Matius 24 dan Lukas 21. Dari kata-kata Tuhan Yesus sendiri (Markus 13:32-4) timbul suatu prinsip yang penting, yaitu kita tidak diperkenankan untuk mengetahui dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba. Informasi yang kita dapat dari kitab Daniel tidaklah cukup bagi kita untuk menentukan dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba. Namun demikian, kita bukan tidak diberi petunjuk. Ada orang yang menertawakan nubuatan dan menolak pendapat mengenai Wahyu, akhir zaman yang penuh bencana. Segala sesuatu berjalan seperti sedia kala (2Pe 3:1-13). Ada pula yang ingin tahu lebih banyak daripada yang diperbolehkan, dan mencoba untuk menentukan waktu yang tepat kapan akhir zaman itu akan terjadi.
Banyak usaha penjelasan arti misteri "tujuh" telah diusulkan. Periode pertama dari tujuh kali tujuh masa bisa jadi menunjuk kepada periode pembuangan dari 587 SM ketika Yerusalem jatuh, sampai 538/7 SM ketika Xerxes memerintahkan pembangunan kembali Yerusalem. Ada kesepakatan meluas bahwa Yang Diurapi (arti dari istilah bahasa Ibrani: Mesias) pasti menunjuk kepada Kristus. Namun diusulkan pula bahwa antara 69 minggu dan minggu terakhir yaitu antara kedatangan Kristus pertama dan kedua, terjadi masa "diam" yang lama yang di dalamnya kabar baik diberitakan. Kejadian-kejadian yang terjadi dalam Dan 9:27 dan acuan kepada "pertengahan masa" sering dibandingkan dengan Wahyu 11:1-13, dan sudah jelas bahwa perkataan-perkataan Daniel tidak dapat ditafsirkan tanpa mengacu kepada ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya dalam Wahyu. Pelajari dan bandingkan: Daniel 9:20-27; Matius 24:1-44; 2Pe 3; dan Wahyu 11. Perhatikan mengapa angka tujuh merupakan lambang penting dalam Alkitab. Telusuri berapa banyak angka tujuh yang ada dalam kitab Wahyu. Nubuatan-nubuatan itu akan lebih mudah dimengerti jika angka tujuh diartikan secara simbolis dan tidak secara harafiah, untuk melambangkan "kesempurnaan". Daftarkan apa saja yang kita ketahui mengenai akhir zaman. Apakah kita perlu mengetahui lebih banyak lagi? Dengan apa yang kita ketahui, harus menjadi manusia macam apakah kita ini (2Pe 3:11-15)?
Jika kita memusatkan tema Kitab Daniel kepada Akhir Zaman maka terlalu sempit untuk melihat hal yang lain, Dalam Kitab Daniel justru tema yang jelas terlihat ialah kedaulatan Allah, Ia berdaulat menyelamatkan (Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari perapian yang menyala-nyala dan Daniel dari goa singa), Ia berdaulat mengangkat dan menurunkan penguasa Dunia (Nebukadnezar diturunkan dan menjadi tidak waras lalu dipulihkan kembali oleh Tuhan). Lalu inti dari nubuat kitab Daniel ialah kemenangan umat Allah. Peristiwa-peristiwa tersebut lebih berat menunjukkan Kitab ini dengan tema kedaulatan Allah. Karena akhir zaman pun ada dalam kontrol kedaulatan Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Pengaruh Daniel terhadap PB jauh melampaui lima atau enam kali kitab ini dikutip langsung. Banyak dari sejarah dan nubuat Daniel muncul kembali dalam bagian-bagian nubuat di Injil-Injil, Surat-Surat, dan kitab Wahyu. Nubuat Daniel tentang kedatangan Mesias meliputi penggambaran diri-Nya sebagai
(1) batu besar yang akan meremukkan kerajaan dunia (Dan 2:34-35,45),
(2) Anak Manusia, yang akan diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan suatu kerajaan oleh Yang Lanjut Usia (Dan 7:13-14), dan
(3) "Yang diurapi, seorang raja" yang akan datang lalu disingkirkan (Dan 9:25-26).
Beberapa penafsir percaya bahwa penglihatan Daniel dalam Dan 10:5-9 merupakan penampakan Kristus sebelum penjelmaan (bd. Wahy 1:12-16).
Daniel berisi banyak tema nubuat yang secara lengkap dikembangkan dalam PB; mis. kesengsaraan besar dan antikristus, kedatangan Tuhan kita kali kedua, kemenangan kerajaan Allah, kebangkitan orang benar dan orang fasik, dan hari penghakiman. Kehidupan Daniel dan ketiga kawannya menunjukkan ajaran PB tentang pemisahan pribadi dari dosa dan dunia, yaitu hidup di dunia yang tidak percaya tanpa ikut serta dalam suasana dan cara-caranya. (Dan 1:8; 3:12; 6:10; bd. Yoh 17:6,15-16,18; 2Kor 6:14-7:1).
Daniel Dan Antiokus Efifanus Bagian kedua kitab Daniel berisi gambaran yang mengandung nubuatan yang dapat kita lihat sudah digenapi secara detail dalam pemerintahan Antiokus Efifanus, yang memerintah sebagian besar Asia Kecil, Siria dan Palestina dari tahun 175 sampai 164 SM. Banyak penulis tentang Daniel menolak adanya nubuatan di kitab kedua ini dan berpendapat bahwa kitab ini, sebenarnya, ditulis sekitar tahun 165 SM, bukan oleh Daniel tetapi oleh seorang penulis tak dikenal. Keberatan mereka yang utama rupanya menyangkut konsep nubuatan sebagai ramalan mengenai apa yang akan terjadi di masa depan, khususnya nubuatan yang sangat rinci.
   Tetapi nubuatan-nubuatan ini mendapat perhatian sungguh-sungguh dari Tuhan Yesus (Matius 24:15) dan harus diakui bahwa paling tidak dua, mungkin tiga nubuatan digenapi: di zaman dan pada Akhir Zaman. Keempat binatang buas yang dilukiskan dalam Daniel 7 boleh jadi ditafsirkan dalam tiga cara, yaitu sebagai kerajaan-kerajaan besar dunia, masa lalui, sekarang dan masa yang akan datang.

Pesan
1. Minat fatalistis manusia terhadap agama Dan 3:1-30
o Obyek penyembahan manusia disediakan. Perhatikan konstruksinya — lunak tetapi terbuat dari emas yang mewah dan ukurannya — kaku tetapi kelihatannya hebat. Dan 3:1-3
o Perintah dikeluarkan. Suatu liturgi baru! "Katakan pada kami apa yang harus kami lakukan dan kami akan melakukannya!" Pendapat Nebukadnezar itu benar bahwa gabungan rasa kagum dan takut dapat meningkatkan penyembahan. Dan 3:4-6
o Ketaatan ditawarkan. Manusia seperti domba dan mereka akan mengikuti seorang "gembala". Ini merupakan peringatan bagi para pemimpin. Dan 3:7
o Tuduhan dilancarkan. Bersyukurlah kepada Allah bagi para "non-konformis," orang yang dapat membedakan yang benar dari yang jahat, walaupun yang salah itu bersumber pada raja. Dan 3:8-12
o Suatu pilihan ditawarkan. Bertobat atau mati! Sering kali pilihan yang ditawarkan begitu gamblang, tetapi kita sering menolak Kristus jika pilihan itu bukan kematian, melainkan semata-mata hanya menjadi bahan tertawaan atau dianggap aneh. Dan 3:13-15
o Jawaban diberikan. Dan jawaban itu luar biasa! Kami tidak mau! Kemenangan! Dan 3:16-18
o Hukuman dilaksanakan. Iman ketiga orang ini dicobai habis-habisan; kelihatannya tidak akan ada pembebasan. Dan 3:19-23
o Ada pelepasan. Ada orang keempat, suatu tubuh ilahi, yang berjalan bersama mereka bertiga di dalam api (suatu ilustrasi luar biasa dari Yesaya 43:2). Dan 3:24-27
o Suatu titah baru. Nebukadnezar sungguh bersedia untuk menambahkan Allah Israel ke dalam koleksi dewa-dewanya, bahkan mengakui kuasanya yang luar biasa untuk menyelamatkan. Tetapi Dia "Allah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dan 3:28-29
o Kedudukan baru. Dari penjara kepada kekuasaan, dari penghinaan kepada kehormatan. Yusuf juga mempunyai pengalaman yang serupa (Kejadian 41). Dan 3:30

2. Pengetahuan Allah yang sempurna mengenai hari depan Dan 9:20-27
o Pengantar Wahyu. Kembali kita mendapatkan Daniel yang sedang berdoa; tidak meminta sesuatu, tetapi mengakui segala kesalahannya; meluruskan hubungannya dengan Allah. Dan 9:20-23
o Suatu ringkasan yang tepat. Tujuh kali tujuh puluh, tidak semata-mata 490 tahun, tetapi angka yang mewakili seluruh periode dalam rencana Allah. Dan 9:24
o Petunjuk untuk penafsiran. Rencana inti terbagi dalam tiga bagian: 49 tahun, 434 tahun dan masa akhir selama 7 tahun. Ayat Dan 9:27 boleh jadi menunjuk baik kepada Antiokus (yang meninggalkan altar dengan memberlakukan tata ibadah kafir), maupun masa pemerintahan Titus, yaitu ketika pada tanggal 17 juli tahun 70, semua korban sembelihan di bait Allah dihentikan, dan sampai akhir dari Kitab Wahyu. Kitab Daniel harus ditafsirkan di bawah terang Wahyu. Dan 9:25-27

Penerapan
1. Orang Kristen sebagai orang buangan
Seperti dikatakan oleh Paulus, "kewargaan kita adalah di dalam sorga" (Fil 3:20), dan Petruss menasihati kita, "hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini" (1Pet. 1:17). Demikianlah yang terjadi dengan Daniel: seorang buangan, seorang pendatang, seorang asing. Bagian pertama dari kitab ini merupakan suatu tuntunan yang luar biasa mengenai bagaimana umat Allah harus bersikap dalam dunia yang jahat ini.
Pasal-pasal permulaan dari kitab ini mengajarkan kepada kita:
o Jangan terpengaruh oleh puji-pujian duniawi, atau oleh hadiah-hadiah (Dan 5:17).
o Jangan takut terhadap ancaman dunia; katakan apa yang harus dikatakan (Dan 3:16-18).
o Jangan terpengaruh dengan agama-agama dunia; bersamalah dengan Allah dan serahkanlah segala konsekuensinya kepada Dia (Dan 6:1-10).

2. Umat Allah sebagai kawan sekerja Allah
 Dalam keseluruhan kitab Daniel kita merasakan adanya kehadiran Allah bersama umat-Nya, berbagi rencana dengan mereka dan berbagi pengalaman. Itu pula yang menjadi pelajaran yang harus diajarkan oleh Musa kepada orang buangan di Mesir. Mereka telah menderita dan telah pula berdoa, tetapi Allah tidak menyelamatkan mereka. Allah berkata kepada Musa:
   "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan olah pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka…" (Keluaran 3:7,8). Daniel mengingatkan kita bahwa meskipun Allah mungkin kadang-kadang membiarkan kita menderita, Dia selalu dekat dengan kita dan selalu dapat membebaskan kita. Dan sebagai kawan sekerja-Nya, Dia kadang-kadang mengizinkan kita untuk sejenak melihat kemuliaan yang akan datang.

Garis Besar
1 DANIEL DI BABEL Dan 1:1-21
Dan 1:1-7           Bagaimana Daniel datang ke Babel
Dan 1:8-16         Daniel menjadi vegetaris
Dan 1:17-21       Anugerah-anugerah Allah
2 MIMPI NEBUKADNEZAR TENTANG SEBUAH PATUNG Dan 2:1-49
Dan 2:1-13         Mimpi itu
Dan 2:14-23       Daniel sebagai pendoa
Dan 2:24-25       Penafsiran mimpi
Dan 2:46-49       Daniel yang penuh kuasa
3 PERAPIAN YANG BERNYALA-NYALA Dan 3:1-30
Dan 3:1-7           Perintah raja
Dan 3:8-23         Dituduh, dijatuhi hukuman
Dan 3:24-27       Dilepaskan
Dan 3:28-30       Diberi kedudukan
4 MIMPI NEBUKADNEZAR MENGENAI POHON Dan 4:1-37
Dan 4:1-18         Mimpi diceritakan
Dan 4:19-27       Mimpi dijelaskan
Dan 4:28-37       Mimpi menjadi kenyataan
5 PESTA RAJA BELSYAZAR Dan 5:1-31
Dan 5:1-9          Tulisan di atas tembok
Dan 5:10-12       Daniel dipanggil
Dan 5:13-28       Daniel menerangkan semuanya
Dan 5:29-31       Anugerah dan kehancuran
6 DANIEL DAN SINGA-SINGA Dan 6:1-28
Dan 6:1-4          Pejabat dengan kuasa penuh
Dan 6:5-9          Persekongkolan
Dan 6:10-18      Kandang singa
Dan 6:19-23      Allah kembali bertindak
Dan 6:24-28      Titah kerajaan
7 PENGLIHATAN MENGENAI EMPAT BINATANG BUAS Dan 7:1-28
8 DOMBA JANTAN DAN KAMBING JANTAN Dan 8:1-17
9 BERHENTI SEJENAK UNTUK BERDOA Dan 9:1-19
10 TUJUH PULUH KALI TUJUH MASA Dan 9:20-27
11 PENGANTAR NUBUATAN Dan 10:1-21
Dan 10:1-3        Keadaan
Dan 10:4-17      Daniel jatuh pingsan
Dan 10:18-21    Jamahan yang menguatkan
12 PENGLIHATAN TENTANG RAJA-RAJA Dan 11:1-12:4
Dan 11:1-35      Kedua raja
Dan 11:36-45    Raja perebut kuasa
Dan 12:1-4        Raja penyelamat
13 PENGLIHATAN DI TEPI SUNGAI Dan 12:5-13



[1]Para pengeritik modern yang menganggap kitab ini ditulis sekitar abad ke-2 SM dengan nama samaran Daniel telah berkesimpulan demikian lebih karena dibimbing praduga filsafat mereka dan bukan oleh fakta-fakta.



PENGANTAR KITAB YEHEZKIEL



Penulis: Yehezkiel
Tema: Hukuman dan Kemuliaan Allah
Tanggal Penulisan: 590-570 SM
Latar Belakang
Latar belakang sejarah Kitab Yehezkiel ialah Babel pada tahun-tahun awal pembuangan (593-571 SM). Nebukadnezar telah membawa tawanan orang Yahudi dari Yerusalem ke Babel dalam tiga tahap:
(1) pada tahun 605 SM, pemuda-pemuda Yahudi pilihan dibawa ke Babel, antara lain Daniel dan ketiga sahabatnya.
(2) pada tahun 597 SM, 10.000 tawanan dibawa ke Babel, di antaranya Yehezkiel.[1]
(3) pada tahun 586 SM, pasukan Nebukadnezar telah membinasakan kota dan Bait Sucinya, lalu membawa sebagian besar orang yang tidak terbunuh ke Babel.
Pelayanan Yehezkiel sebagai nabi terjadi pada masa sejarah PL yang paling gelap: tujuh tahun sebelum kebinasaan itu pada tahun 586 SM (593-586 SM) dan 15 tahun setelah kebinasaan itu (586-571 SM).
Penulis & Tahun Penulisan
Penulis Kitab ini ialah Yehezkiel. Buktinya: Kitab ini dengan jelas menyebutkan bahwa nubuat-nubuatnya adalah dari Yehezkiel (Yeh. 1:3; 24:24). Pemakaian kata ganti "aku" dalam seluruh kitab, bersama dengan kesatuan kitab ini dalam gaya dan bahasa yang dipakai, menunjuk kepada Yehezkiel sebagai penulis tunggalnya. Nubuat-nubuatnya dapat diberi tanggal dengan tepat karena cara penanggalannya yang teratur (bd. Yeh. 1:1-2; 8:1; 20:1; 24:1; 26:1; 29:1,17; 30:20; 31:1; 32:1,17; Yeh. 33:21; 40:1). Dengan demikian dari waktu yang tepat, data pribadi yang diberikan secara rinci, dan gaya penulisan yang sama dalam keseluruhan kitab merupakan indikasi kuat bahwa Yehezkiel sendiri yang memastikan bahwa semua nubuatannya ditulis dan menjelang akhir hidupnya ia menyusunnya dengan cermaat ke dalam bentuk buku.
Tahun Penulisan:Pelayanannya dimulai bulan Juli tahun 593 SM dan berlangsung sampai sekurang-kurangnya nubuat terakhir yang dicatat pada bulan April, 571 SM. Kitab ini selesai sekitar tahun 570-an SM.
  

Siapa Yehezkiel?
Yehezkiel, yang namanya berarti "Allah menguatkan," berasal dari keluarga imam (Yeh. 1:3) dan tinggal di Yerusalem sepanjang 25 tahun pertama hidupnya. Yehezkiel dibesarkan di Yehuda dan boleh jadi pada masa remajanya ia dipengaruhi oleh pembaruan raja Yosia dan nubuatan Yeremia. Dia seorang imam yang dibuang ke Babel pada tahun 597 SM, Dia sedang dalam pendidikan untuk menjadi imam di Bait Suci ketika dibawa ke Babel pada tahun 597 SM. Kemungkinan bersama-sama dengan raja Yoyakim, dan tulisannya sangat dipengaruhi oleh latar belakang keimamannya. Dalam pembuangan ia bermukim di Tel-Abib di tepi sungai Kedar. Lima tahun kemudian, pada waktu ia berumur 30 tahun (Yeh. 1:2-3), ia mendapat penglihatan dari Tuhan dan dipanggil menjadi nabi. Dia mungkin saja mempunyai kedudukan penting (Yeh. 8:1; 14:1), walaupun kebanyakan orang menolak peringatannya (Yeh. 3:25), atau tidak menganggapnya denganserius ( Yeh. 33:30-32).
Yehezkiel melayani dengan setia selama sekurang-kurangnya 22 tahun (Yeh. 29:17); Yehezkiel berusia sekitar 17 tahun ketika Daniel dibawa pergi, sehingga keduanya kurang lebih sama umurnya. Baik Yehezkiel maupun Daniel merupakan rekan sezaman yang lebih muda daripada Yeremia dan sangat mungkin banyak dipengaruhi oleh nabi Yerusalem yang lebih tua ini (Bd. Dan. 9:2). Pada saat Yehezkiel tiba di Babel, Daniel sudah terkenal sebagai orang yang memiliki hikmat nubuat yang luar biasa; Yehezkiel menyebutnya tiga kali di dalam kitab ini (Yeh. 14:14,20; 28:3). Berbeda dengan Daniel, Yehezkiel berkeluarga (Yeh. 24:15-18) dan hidup sebagai warga biasa di antara para buangan Yahudi di tepi Sungai Kebar. (Yeh 1:1; 3:15,24; Bd. Maz. 137:1).
Tujuan
Tujuan nubuat-nubuat Yehezkiel terutama bersifat ganda:
1.  Untuk menyampaikan berita Allah mengenai hukuman atas Yehuda dan Yerusalem yang sudah murtad (Yeh 1:1-24:27) dan tujuh bangsa asing di sekitar mereka (Yeh 25:1-32:32).
2.  Untuk menopang iman sisa umat Allah dalam pembuangan mengenai pemulihan umat perjanjian-Nya dan kemuliaan akhir dari kerajaan-Nya (Yeh 33:1-48:35). Sang nabi juga menekankan tanggung jawab pribadi setiap orang di hadapan Allah dan bukan memikirkan hukuman pembuangan sebagai sekadar akibat dosa- dosa leluhur saja (Yeh 18:1-32; 33:10-20).
Survei
Kitab Yehezkiel disusun dengan baik, dan ke-48 pasalnya dengan sendirinya terbagi menjadi empat bagian utama.
1.    Bagian pengantar (pasal 1-3) menguraikan penglihatan penuh kuasa Yehezkiel tentang kemuliaan dan takhta Allah (pasal 1) dan dilanjutkan dengan penugasan ilahi sang nabi ke dalam tugas kenabian (pasal 2-3); perhatikan pengalaman Musa di semak yang menyala (Kel. 3:1-4:31) dan penglihatan Yesaya di Bait Suci (Yes. 6:13) sebagai penyataan luar biasa yang sama dari Allah pada permulaan tugas-tugas kenabian mereka.
2.    Bagian kedua (pasal 4-24) mencatat amanat Yehezkiel yang keras dan menghilangkan harapan mengenai hukuman atas Yehuda dan Yerusalem yang tidak terelakkan lagi karena mereka terus memberontak dan murtad. Sepanjang tujuh tahun terakhir dari Yerusalem (593-586 SM), Yehezkiel memperingatkan orang Yahudi di Yerusalem dan para buangan di Babel tentang harapan palsu bahwa Yerusalem akan lolos dari hukuman. Dosa-dosa Yerusalem pada masa lalu dan masa kini memastikan kehancurannya yang sekarang. Yehezkiel mengumandangkan amanat kenabian tentang malapetaka dahsyat ini melalui berbagai penglihatan, perumpamaan, dan tindakan simbolik. Pasal 8-11 menggambarkan Yehezkiel dibawa Allah ke Yerusalem dalam penglihatan untuk menyampaikan nubuat- nubuat kepada kota itu. Dalam pasal 24 kematian istri tercinta Yehezkiel menjadi suatu perumpamaan dan tanda tentang akhir Yerusalem.
3.    Bagian ketiga (pasal 25-32) berisi nubuat-nubuat hukuman terhadap tujuh bangsa asing yang bersukacita atas malapetaka Yehuda. Dalam nubuat yang cukup panjang terhadap Tirus muncul suatu penggambaran samar- samar tentang Iblis (Yeh. 28:11-19) sebagai kekuatan sesungguhnya di belakang raja Tirus.
4.    Bagian terakhir (pasal 33-48) menandai suatu peralihan dalam berita sang nabi dari hukuman suram ke penghiburan dan harapan di masa depan (bd. Yes. 40:1-66:24). Setelah Yerusalem jatuh, Yehezkiel bernubuat tentang kebangunan rohani dan pemulihan di masa depan, ketika Allah akan menjadi gembala yang sejati bagi umat-Nya (pasal 34) dan memberi mereka "hati yang baru" dan "roh yang baru" (pasal 36). Di dalam konteks ini terdapat penglihatan Yehezkiel yang terkenal mengenai sejumlah besar tulang yang secara nubuat dihidupkan kembali (pasal 37).  Kitab ini ditutup dengan melukiskan bahwa pada akhir zaman Bait Suci, kota suci, dan tanah suci akan dipulihkan (pasal 40-48).

Ciri-Ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai kitab Yehezkiel:
1.  Kitab ini penuh dengan penglihatan misterius, perumpamaan yang berani dan perbuatan simbolik yang aneh sebagai sarana penyataan nubuat Allah.
2.  Isinya diatur dan diberi tanggal dengan saksama; terdapat lebih banyak tanggal daripada kitab nubuat PL lainya.
3.  Dua frase khusus muncul berkali-kali:
a.   "Mereka akan tahu bahwa Aku ini Tuhan" (65 kali dengan aneka variasi).
b.  "kemuliaan Tuhan" (19 kali dengan aneka variasi).
4.  Yehezkiel secara khusus disapa oleh Allah dengan sebutan "anak manusia" dan "penjaga".
5.  Kitab ini mencatat dua penglihatan luar biasa mengenai Bait Suci — yang pertama sebagai Bait Suci yang dinajiskan dan menanti kebinasaan (pasal 8-11) dan yang lain sebagai dipulihkan dan disucikan dengan sempurna (pasal 40-48).
6.  Lebih dari nabi lain, Yehezkiel disuruh oleh Allah untuk menyatukan dirinya secara pribadi dengan sabda kenabian dengan melakukannya selaku lambang nubuat.
7.  Yehezkiel menekankan tanggung jawab pribadi kepada Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Nubuat pasal 33-48 pada hakikatnya mengenai karya penebusan Allah di masa depan sebagaimana dinyatakan di dalam PB. Bagian ini bukan hanya berbicara tentang pemulihan Israel secara jasmaniah ke negeri mereka, tetapi juga suatu pemulihan akhir di masa depan yang mencakup penggenapan sempurna dari tujuan Allah bagi Israel rohani dalam hubunganya dengan kemuliaan dan kuasa Allah di Bait Suci (penyembahan), dan tujuan Allah bagi bangsa-bangsa sebagai hasil pekabaran Injil.  Nubuat-nubuat Yehezkiel yang penting mengenai Mesias PB ialah Yeh. 17:22-24; 21:26-27; 34:23-24; 36:16-38 dan Yeh. 37:1-28.

Pesan
1. Sifat Allah
Rakyat yang berada dalam pembuangan mungkin saja tergoda untuk meragukan kuasa Tuhan. Yehezkiel sangat ingin memberitakan kebesaran Tuhan dalam situasi yang jelas sangat tidak menguntungkan sekalipun.
o Allah itu penuh kemuliaan dan mengagumkan. Yeh. 1:25-28; 3:23
o Allah itu kudus. Yeh. 5:11; 36:23
o Allah berkuasa di mana-mana. Yeh. 3:12-27; 5:5
o Allah berkuasa atas segala bangsa. Yeh. 25:1-32:32
o Allah itu adil. Yeh. 18:25; 33:20
o Allah memimpin dan menunjukkan jalan bagi umat-Nya. Yeh. 2:2; 11:1,5
o Allah bertindak agar umat-Nya mengenal Dia. Yeh. 6:7, 14; 20:38
o Allah memelihara umat-Nya seperti seorang gembala yang baik. Yeh. 34:11-16
o Allah memberikan hidup baru. Yeh. 36:25-32
2. Bahaya dosa
Pesan Yehezkiel mengenai kematian dan hukuman kelihatannya keras dan tidak berperasaan apabila kita berpikir tentang rakyat yang sedang menderita di pembuangan, tetapi hal itu penting untuk membuat mereka mengerti bahwa pembuangan itu merupakan hukuman. Dengan maksud untuk mempermalukan mereka sampai mereka bertobat, Yehezkiel menganggap mereka busuk sampai ke akar-akarnya.
o Mereka telah mempermalukan nama Allah. Yeh. 20:9; 36:20
o Mereka telah mencemarkan rumah Allah. Yeh. 5:11; 23:38
o Mereka pemuja berhala. Yeh. 20:7,18; 22:4
o Mereka mengambil bagian dalam upacara mengurbankan anak-anak. Yeh. 20:26,31
o Mereka mengabaikan hukum. Yeh. 44:6-8
o Mereka menekan orang miskin. Yeh. 22:7,12
3. Pentingnya penghakiman
Oleh karena Allah itu adil, maka Israel harus dihukum. Hanya karena kesabaran Tuhan yang besar saja Dia masih dapat mentoleransi bangsa yang sudah bobrok itu sekian lamanya, tetapi Yehezkiel membawa pesan bahwa kesabaran Tuhan terhadap bangsa Israel akhirnya habis juga.
o Penghakiman tidak dapat dihapuskan. Yeh. 12:22,27
o Penghakiman tidak dapat dihindari. Yeh. 7:4-27; 22:14
o Penghakiman tidak datang "nanti," tetapi "sekarang". Yeh. 9:10; 24:14
4. Janji kehidupan baru
Tuhan masih rindu untuk menyelamatkan bangsa Israel. Penghakiman dan pembuangan berarti bahwa dosa mereka dihukum dan sekarang akan ada berita pengampunan. Semua orang ditantang untuk bertobat dan dengan iman bergabung ke dalam komunitas umat Tuhan yang:
o Terbentuk dari orang-orang yang hatinya telah diubahkan oleh Tuhan. Yeh. 36:25-27
o Diberi hidup oleh Roh Allah. Yeh. 37:5
o Tidak terpecah-belah. Yeh. 37:15-17
o Mempunyai perjanjian kekal dengan Allah. Yeh. 14:11; 37:23
o Dipimpin oleh Raja Mesias keturunan Daud. Yeh. 37:24-28
o Membawa hidup baru kepada dunia. Yeh. 47:1-12

Penerapan
Yehezkiel banyak berbicara mengenai kegagalan para penguasa Israel untuk bertindak sebagai wakil Tuhan, dan bangsa Israel gagal untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Namun demikian, ia juga menunjukkan cara bagaimana menjalani kehidupan.
1. Ciri-ciri manusia yang sudah diperbarui
o Dia dipimpin oleh Tuhan
o Hatinya ditujukan kepada Tuhan
o Tujuan hidupnya untuk memuliakan Tuhan
o Dia dengan penuh sukacita menerima kehendak Tuhan
o Dia dikenal oleh kesucian hatinya dan ketaatannya kepada Tuhan
o Dia hidup dengan perasaan aman, karena tahu Tuhan memeliharanya
o Dia menunjukkan keprihatinannya terhadap sesama
2. Ciri-ciri seorang pemimpin yang baik
o Dia taat kepada Tuhan dalam segala hal
o Dia berpaling kepada Tuhan untuk memperoleh kekuatan
o Dia tekun menjalankan tugasnya
o Dia mengerti orang yang dipimpinnya
o Dia mengambil keputusan berdasarkan keadilan
o Dia tidak takut untuk berbicara

Tema-tema Kunci
1. Kebesaran Allah
Bangsa Israel berpikir bahwa kebesaran Israel adalah sama dengan kebesaran Allah, sehingga Allah tidak akan membiarkan Israel dihancurkan. Pendapat ini salah; Israel sendiri telah mencemarkan nama Allah. Demi untuk kemuliaan-Nya sendiri Allah bertindak, pertama-tama menghukum dan kemudian menyelamatkan. Bacalah Yeh 20:40-44; 28:25,26; 36:16-23; 38:17-23; 39:7,8,25-29.
   Dengan cara bagaimana orang Kristen dewasa ini mencemarkan nama Allah?
2. Allah memelihara
Allah terus memelihara bangsa Israel, bahkan pada waktu Dia harus menghukum mereka sekalipun. Bacalah: Yeh. 11:17; 16:60-63; 28:24-26; 34:11-31; 37:25-27. Bandingkan gambaran Allah sebagai gembala Israel yang terdapat pada pasal Yeh. 34, dengan pengajaran mengenai Gembala Agung dalam Yohanes 10:7-18.
3. Tanggung jawab
Setiap orang harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan Allah. Bukan keluarga atau keadaan yang akhirnya harus dipersalahkan tentang apa yang terjadi pada seseorang. Ia sendiri yang harus memilih untuk melayani Allah dan terus melayani atau tidak. Baca Yeh. 18:1-32; 33:7-20.
4. Penjaga
Yehezkiel menerima panggilan sebagai seorang penjaga atau "pengawas" dengan penuh kesungguhan dan ia memperingatkan bangsanya bahwa penghakiman Allah sudah dekat, dan memberikan kepada mereka kesempatan untuk berbalik serta menerima jalan keselamatan yang Allah sediakan. Carilah ayat-ayat: Yeh. 3:12-21; 33:1-9.
            Dari ayat-ayat di atas dan ayat-ayat lainnya, buatlah daftar mengenai tanggung jawab yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya di dunia.

GARIS BESAR
1 PANGGILAN YEHEZKIEL Yeh. 1:1-3:27
Yeh. 1:1-3        Waktu terjadinya
Yeh. 1:4-24      Penglihatan mengenai makhluk hidup
Yeh. 1:25-28    Kemuliaan Tuhan
Yeh. 2:1-3:15   Yehezkiel menerima pengutusan
Yeh. 3:16-27     Ia harus memberi peringatan kepada bangsa Israel
2 NUBUATAN MENGENAI PENGHAKIMAN ATAS YERUSALEM Yeh. 4:1-12:28
Yeh. 4:1-5:17       Gambaran mengenai pengepungan terhadap Yerusalem
Yeh. 6:1-14          Nubuatan tentang gunung-gunung Israel
Yeh. 7:1-27          Kehancuran telah tiba
Yeh. 8:1-9:11       Pemujaan berhala di Rumah Allah
Yeh. 10:1-22        Hukuman terhadap pemimpin-pemimpin Israel
Yeh. 11:16-25      Bangsa Israel yang sudah diperbarui akan kembali
Yeh. 12:1-28        Gambaran mengenai pembuangan
3 DOSA-DOSA ISRAEL DAN YERUSALEM Yeh. 13:1-24:27
Yeh. 13:1-23         Nabi-nabi palsu akan dihukum
Yeh. 14:1-11         Pemuja berhala akan dihukum
Yeh. 14:12-23       Penghakiman tidak dapat dihindarkan
Yeh. 15:1-8           Yerusalem seperti kebun anggur yang tak berguna
Yeh. 16:1-63         Yerusalem sebagai pelacur
Yeh. 17:1-24         Perumpamaan tentang dua ekor elang dan kebun anggur
Yeh. 18:1-32         Tanggung jawab pribadi terhadap dosa
Yeh. 19:1-14         Ratapan untuk dua pangeran Israel
Yeh. 20:1-29         Masa lalu Israel yang penuh pemberontakan
Yeh. 20:30-44       Penghakiman dan pemulihan Tuhan
Yeh. 20:45-21:32  Penghakiman dengan api dan pedang
Yeh. 22:1-31         Yerusalem sudah berdosa besar
Yeh. 23:1-49         Israel dan Yehuda merupakan dua kakak beradik yang berdosa
Yeh. 24:1-14         Yerusalem bagaikan periuk berkarat
Yeh. 24:15-27       Istri Yehezkiel meninggal
4 NUBUATAN TENTANG HUKUMAN BAGI BANGSA-BANGSA Yeh. 25:1-32:32
Yeh. 25:1-7          Terhadap Amon
Yeh. 25:8-11        Terhadap Moab
Yeh. 25:12-14      Terhadap Edom
Yeh. 25:15-17      Terhadap bangsa Filistin
Yeh. 26:1-28:19   Terhadap Tirus
Yeh. 28:20-26      Terhadap Sidon
Yeh. 29:1-32:32   Terhadap Mesir
5 NUBUATAN TENTANG HARI DEPAN Yeh. 33:1-39:29
Yeh. 33:1-20         Yehezkiel, si penjaga
Yeh. 33:21-33       Penjelasan tentang jatuhnya Yerusalem
Yeh. 34:1-31         Gembala yang baik menggantikan gembala yang buruk
Yeh. 35:1-15         Pengkhianatan Edom akan dibalas
Yeh. 36:1-14         Hidup baru bagi tulang-tulang yang kering
Yeh. 37:15-28       Bangsa yang dibangkitkan dengan raja yang baru
Yeh. 38:1-39:20    Nubuatan tentang Gog
Yeh. 39:21-29       Rencana Tuhan untuk bangsa Israel
6 GAMBARAN MENGENAI YERUSALEM BARU #/TB Yeh 40:1-48:35
Yeh. 40:1-42:20    Rumah Tuhan yang baru
Yeh. 43:1-12         Kemuliaan Tuhan kembali ke rumah-Nya
Yeh. 43:13-46:24  Pengaturan ibadah
Yeh. 47:1-12          Sungai yang memberi hidup
Yeh. 47:13-48:35   Pembagian tanah di antara suku-suku




[1]Dalam tahun 597 SM raja Babel, Nebukadnezar mengangkut raja Yoyakim ke Babel bersama dengan sepuluh ribu penduduk utama bangsa Israel. Pemerintahan boneka yang ditinggalkannya di Yerusalem memberontak, dan dalam tahun 587 SM Nebukadnezar menghancurkan seluruh kota dan mengangkut lebih banyak penduduk ke pembuangan.