Kamis, 04 Maret 2021

Pengantar Perjanjian Lama: Benang Merah Sejarah Umat Israel

Ditulis oleh: Made Nopen Supriadi
Dari Buku: Fullfilment
Penerbit: PERMATA RAFFLESIA
Tahun: 2020
Kota: Bengkulu

Abraham - Yakub
Sejarah Umat Israel dalam tulisan ini akan dimulai dari Pemanggilan Abraham, karena Abraham dalam konteks umat Israel sebagai bapa orang beriman. Abraham (sekitar 2000 BC) dipanggil oleh Allah dari tempatnya di Mesoptamia menuju ke tempat yang dijanjikan oleh Allah. Abraham tidak tahu ke mana tujuannya tetapi ia tetap melaksankan perintah Allah sehingga ia disebut sebagai Bapa orang beriman, karena dengan iman ia melakukan perjalanan tersebut. Abraham saat itu belum mempunyai keturunan, lalu Allah menjanjikannya seorang keturunan, setelah 25 tahun menanti akhirnya Tuhan memberikan Ishak sebagai anak yang sah yang dijanjikan oleh Allah. Selanjutnya Ishak memperanakan Yakub dan Esau, Allah menerima Yakub dan menolak Esau. Melalui keturunan Yakub Allah membentuk umat Israel. 

Umat Israel di Mesir         
Dalam sejarah umat Israel mereka menetap di Mesir yaitu di daerah Gosyen oleh karena Yusuf anak Yakub memiliki posisi yang terpandang di Mesir, lalu pada masa selanjutnya dalam pemerintahan Kerajaan Mesir muncul Firaun yang tidak mengenal Yusuf, sehingga memberikan dampak umat Israel mengalami perbudakan di Mesir kurang lebih 430 tahun. Allah memperhatikan umat-Nya dan atas otritas-Nya Allah membangkitkan Musa untuk memimpin umat Israel keluar dari Mesir. Saat itu dalam sebuah catatan kurang lebih ada 2 juta orang yang keluar dari Mesir.

Umat Israel di Padang Gurun - Menguasai Tanah Perjanjian
Sejarah mencatat Allah mengijinkan Umat Israel berada di Padang Gurun kurang lebih 40 tahun. Pengalaamn tersebut Allah ijinkan untuk membentuk karakter mereka sebelum memasuki tanah perjanjian dan Allah menolong mereka yang secara mentalitas belum siap menghadapi bangsa-bangsa yang menyerang mereka. Dalam perjalanan keluar dari Mesir secara garis besar mereka melakukan perjalanan dari Mesir - Sinai - dataran Moab - Kanaan. Musa melakukan pelanggaran dengan tidak mentaati perintah Allah maka Allah tidak mengijinkan Musa masuk ke tanah Perjanjian. Setelah Musa meninggal dalam usia 120 tahun Allah memilih Yosua untuk menggantikan Musa. Dalam sejarah umat israel banyak generasi pertama yang keluar dari Mesier binasa di padang Gurun. Dan Allah mengijinkan generasi kedua memasuki tanah Perjanjian. Yosua dan Kaleb adalah generasi pertama yang dicatat diijinkan memasuki tanah Perjanjian karena mereka menunjukkan iman dan ketaatan mereka kepada Allah saat diperintahkan mengintai tanah Kanaan. Melalui kepemimpinan Yosua Allah menginjikna umat Israel menguasai tanah Kanaan dan membagi tanah kanaan, sesuai dengan jumlah suku Israel. Hanya suku Lewi yang tidak mendapat bagian karena mereka harus berada di tiap suku untuk menjadi Imam dan melakukan pelayanan spiritual kepada umat Israel.   

Umat Israel: Transisi dari Teokrasi Menuju ke Monarki
Umat Israel belum menjadi sebuah kerajaan, saat itu Allah langsung memimpin mereka dengan memakai orang-orang pilihan, yaitu para Nabi dan Hakim. Dalam masa hakim-hakim umat Israel terjatuh dalam lingkaran dosa. Lalu pada masa hakim Samuel umat Israel menuntut agar mereka sama seperti bangsa di sekitar Kanaan. Mereka ingin memiliki seorang Raja. Maka umat Israel mengalami transisi kepemimpinan dari Teokrasi menuju ke monarki. Tuhan mengijinkan adanya seorang Raja dan Saul (1050-1010 BC) menjadi Raja yang pertama, setelah itu digantikan oleh Daud (1010-970 BC) dan Daud digantikan oleh  Salomo (970-930 BC). Setelah masa Salomo kerajaan Israel terpecah menjadi 2 bagian, yaitu Kerajaan Israel Utara (930 - 722/21 BC) yang beribu kota di Samaria dan Israel Selatan (930-586 BC). 

Umat Israel: Memasuki Masa Pembuangan
Pada waktu Kerajaan Israel telah terbagi dua, yaitu Israel Utara (930-722/21 BC) dan Israel Selatan (930-586 BC) mereka selalu terlibat dalam perang saudara dan terjadi perebutan tahta dengan cara-cara yang tidak benar. Dalam sejarah dunia Allah mengijinkan bangkitnya Kerajaan Asyur, pada tahun 722/21 BC Asyur dipakai Allah menjadi alat untuk menyatakan penghakiman-Nya. Allah mengijinkan Kerajaan Israel Utara di buang ke Asyur dan mereka tidak kembali. Selanjutnya Asyur juga menjadi ancaman bagi Israel Selatan, namun Allah menolong umat Israel Utara dari ancama Asyur. Allah membangkitkan sebuah Kerajaan bernama Babel (Babilonia), pada tahun 612 BC Kerajaan Babel mengalahkan Asyur. Setelah umat Israel Selatan bebas dari Asyur mereka belum mau berbalik kepada Tuhan. Maka Tuhan memakai Kerajaan Babel untuk menghakimi Kerajaan Israel Selatan. Ada 3 kali pembungan yang dialami oleh umat Israel Selatan:
1. Tahun 605 BC: Babel mengangkut orang-orang Muda dan berhikmat yang ada di Kerajaan Israel Selatan, inilah masa rombongan Daniel dan teman-teman di buang ke Babel.
2. Tahun 597 BC: Babel kembali menyerang Israel Selatan dan mengangkut kurang lebih 18.000 orang untuk dibawa ke Babel.
3. Tahun 586 BC: Babel kembali menyerang dan Bait Suci di rusakkan serta isinya diangkut ke Babel. Pada Masa inilah orang-orang bangaswan juga diangkut ke Babel dan Kerajaan Isarel Selatan kehilangan otoritas atas daerahnya.

Umat Israel: Pulang Dari Pembuangan
Allah membangkitkan Kerajaan Media-Persia yang bersatu dan bergabung yang dikenal dengan Kerajaan Persia. Pada tahun 539 BC kerajaan Persia mengalahkan Babel. Melalui kerajaan Persia inilah Allah mengijinkan umat Israel pulang ke Yerusalem setelah kurang lebih 70 tahun berada di pembuangan. Ada tiga tahap pemulangan umat Israel.
1. Tahun 539 BC: Allah mengijinkan Zerubabel untuk memimpin umat Israel pulang ke Yerusalem, kurang lebih 50.000. Tujuan mereka ialah untuk membangun kembali Bait Suci dan melaksanakan ibadah kepada Allah. Karena mereka mengalami kemunduran semangat  maka Allah mengutus Hagai dan Zakharia untuk menegur mereka dan memotivasi agar menyelesaikan pembangunan Bait Allah.
2. Tahun 486 BC: setelah Bait Suci selesai Allah mengijinkan Ezra untuk memimpin umat Israel pulang, kurang lebih ada 15.000 orang yang pulang. Tujuannya ialah untuk melakukan reformasi rohani, oleh karena mereka mengalami kemerosotan rohani.
 3. Tahun 455 BC: Karena situasi keamanan di Yerusalem yang kurang kondusif. Allah memanggil Nehemia untuk pulang ke Yerusalem. Tujuannya untuk membangun kembali tembok Yerusalem.
Ada beberapa kelompok umat Israel yang tidak pulang ke Yerusalem dan tetap tinggal di Persia itulah kisah Ester dan umat Israel lainya.

Penutup
Sejarah disusun berdasarkan prinsip selesksi dan koneksi. Dalam perspektif Teologis semua sejarah telah ditetapkan oleh Allah. Dari sejarah umat Isarel kita melihat pemeliharaan Allah terhadap umat pilihan-Nya, maka demikian juga dengan kita di masa kini kita harus percaya pada pemeliharaan Allah. Dalam perspektif Theologia Reform mujizat terjadi dalam rangka pemeliharaan Allah atas kehidupan manusia saat ini. Oleh karena itu kita harus memandang dengan luas, yaitu dengan mau belajar dari sejarah. Tujuannya ialah kita tahu fakta sejarah dan kita bisa menambah hikmat dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tulisan ini terbatas hanya dalam konteks umat Israel dari Kitab Kejadian - Ester, oleh karena itu ketekunan dari pembaca sangat diharapkan untuk melengkapi sejarah tersebut sehingga betul-betul membentuk kesatuan Perjanjian Lama dalam persepketif historis. Soli Deo Gloria.