Senin, 15 Juni 2015

KEADILAN DAN KASIH ALLAH

Oleh: Made Nopen Supriadi, S.Th
         Sifat-sifat Allah tidak saling bertentangan. Sifat keadilan Allah dan kasih Allah merupakan sebuah misteri yang sangat sulit dipikirkan. Mengapa? karena ketika membicarakan keadilan maka kita melihat sebuah hukum yang dipurtuskan oleh Allah. Jika kita membicarakan kasih Allah maka kita melihat kebaikan Allah bagi manusia. Lalu bagaimana keadilan dan kasih Allah bertemu?... Apakah Allah menjadi plin-plan saat manusia berdosa Ia tetap biarkan, tetapi Allah membenci dosa. Jawaban ini tidak akan bisa ditemukan jika kita tidak melihat pada pribadi dan karya Allah di dalam Yesus Kristus. Seorang Theolog Reformed Pdt. Stevri I. Lumintang menuliskan: Keadilan dan kasih Allah bertemu pada pribadi dan karya Yesus Kristus, beliau menuliskan bahwa Allah adil maka dosa pasti dihukum, namun Allah juga kasih sehingga Ia menghukum dosa dengan kasih-Nya, di dalam dan melalui Yesus Kristus. Salib merupakan pertemuan kasih dan keadilan Allah. Di dalam Yesus Kristus keadilan Allah ditimpakan dan di dalam Yesus Kristus kasih Allah dinyatakan bagi dunia. Maka terjawab sudah ketika dalam Mazmur menyatakan keadilan dan kasih saling bercumbuan maka jawaban itu telah ditemukan dan digenapi ketika Yesus Kristus di salib. 
         John Calvin menuliskan: "Yang terutama perlu kita kenal ialah ketiga sifat-Nya ini: kasih sayang-Nya, satu-satunya sumber keselamatan kita semua; keadilan-Nya, yang diselenggarakan-Nya setiap hari terhadap yang jahat, dan yang menyimpan bagi mereka hukuman yang lenih keras lagi, sehingga mereka akan binasa untuk selama-lamanya; kebenaran-Nya, yang memelihara orang percaya dan menganugerahi mereka dengan teramat murah."
           Salib menjadi simbol keadilan dan kasih Allah. Allah adil sehingga manusia berdosa akan diadili dalam penghakiman Allah. Allah juga kasih sehingga mengadili manusia berdosa dengan kasih-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus. Di saliblah terjadi pertemuan kasih dan keadilan Allah. Kasih Allah yg mendamaikan manusia dengan diri-Nya dan sesamanya. Keadilan Allah yang telah menuntaskan murka-Nya bagi manusia berdosa di dalam diri-Nya yaitu Yesus Kristus. Pertemuan kasih dan keadilan Allah membuat manusia diperlihatkan kerusakan total dirinya namun juga membuat manusia ttp memiliki pengharapan total, sehingga kasih Allah memberikan kepastian pengharapan, manusia bangkit kembali n manusia kembali dimiliki Allah.
 Jika Allah telah menunjukkan keadilan dgn kasih dan mengasihi dengan adil maka kita juga hidup demikian. Jika kita mendapati rekan kerja dan sahabat kita bersalah, kita memang harus tegas mengadili kesalahanya, namun ingat jangan sampai ketegasan dan keadilan kita justru membuat rekan-rekan kita makin memiliki rasa bersalah dan akhirnya jatuh serta merasa terbuang. Oleh karena itu berikanlah kasih pada ketegasan itu sehingga rekan-rekan kita, tetap memiliki pengharapan dan semangat bangkit dan memperbaharui komitmennya. Soli Deo Gloria. (MNS)