Jumat, 03 Mei 2019

DOKTRIN ALKITAB (BIBLIOLOGI)


 Disusun Oleh: Ev. Made Nopen Supriadi, S.Th

           Alkitab adalah Firman Allah. Bukti Alkitab adalah firman Allah dinyatakan oleh Alkitab sendiri dalam 2 Timotius 3:16. Kata “diilhamkan” dalam bahasa yunani adalah “theopneustos” yang artinya “Allah bernafas”. Jadi Alkitab adalah firman Allah yang dinafaskan oleh Allah.Alkitab juga disebut “buku” bible (Yun.Biblos) yaitu firman Allah yang tertulis.
      A.    Proses Terjadinya Alkitab
Proses terjadinya alkitab ada dua, yaitu :
1.      Penyataan Allah/revelation/wahyu Allah
Kata penyataan dalam bahasa Yunani “apokalupsis” yaitu membuka sesuatu yang samar-samar menjadi jelas.Jadi Allahlah yang menyingkapkan firman-Nya sendiri agar menjadi jelas bagi umat pilihan-Nya (Ul. 29:29).
2.      Allah yang mendorong penulis untuk penulis[1]
Bukti Alkitab :
a.       Allah memerintahkan Musa untuk menulis Firman-Nya
Kel. 17:14 “kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Musa: tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab” sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ketelinga Yosua, bahwa aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amelek dari kolong langit.”|
Kel. 34:27 “berfirmanlah Tuhan kepada Musa ; tuliskanlah segala  firman ini,sebab berdasarkan firman ini telah kuadakan perjanjian dengan engkau dan denga Israel.”
Bil.32:2 “Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ketempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka.”
b.      Tuhan memerintahkan Yesaya untuk menulis firman-Nya.
Yes. 8:1 “berfirmanlah Tuhan kepadaku: Ambillah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah diatasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas.”
Yes. 30:8 “maka sekarang pergilah, tulislah itu didepan mata mereka disuatu loh, dan cantumkanlah disuatu kitab, supaya ia menjadi kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya.”
c.       Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menulis firman-Nya
Yeh. 24:1-2 “pada tahun kesembilan, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah firman Tuhan kepadaku; hai anak manusia, tuliskanlah tanggal hari ini, ya, tanggal hari ini. Pada hari ini juga raja babel mulai menyerang yerusalem.”
            B.     Bahasa alkitab[2]
Untuk menyampaikan firman-Nya Allah menggunakan bahasa, karena:
1.      Efisiensi
Dengan bahasa dan tulisan manusia sepanjang sejarah dapat membacanya terus menerus.
2.      Ketepatan dan kejelasan
Bahasa dan tulisan memiliki ketepatan dan kejelasan dalam mengungkapkan perasaan.
3.      Lebih permanen
Allah memberikan penyataannya kepada semua orang, dengan adanya bahasa dan tulisan membuat penyataan Allah tidak berubah ketika disampaikankepada orang lain.
4.      Kemudahan
Dengan bahasa dan tulisan  membuat manusia mudah mengingat dan meresapinya.
Bahasa yang digunakan dalam menuliskan Alkitab ada tiga, yaitu:
1.      Bahasa Ibrani (yes.36:11;neh13:24;Yes.19:18,Wah.9:11)
2.      Bahasa Arami (P1:Ezr.4:6-7;Dan.2:4-7,Mat.27:46, 1kor. 16:22)
3.      Bahasa Yunani (PB), bahasa yunani menjadi bahasa Alkitab PB karena :
·         Bahasa intelektual
·         Bahasa universal
         C.    Sifat-sifat Alkitab[3]
1.      Authority
Arti sifat Alkitab yang authority adalah alkitab memiliki wibawa ilahi. Buktinya adalah istilah “demikianlah firman Allah….”Bentuk kalimat ini dalam dunia PL identik dengan bentuk kalimat “demikiankata raja…”yang berarti suatu titah yang datang dari yang memiliki kekuasaan/otoritas tertinggi, yang tidak dapat diganggu gugat dan harus dilakuakan dan dilaksanakan. (Bil. 22:38; Ul.18:18-20, Yoh.14:26; 16:13, 2Tim. 3:16, 1Tim. 5;18, 2Pet.3:16 1Tit. 5:18, 1Kor 14:37). Keyakinan Alkitab memiliki wibawa hanya diberikanoleh roh kudus bukan dari hasil pemikiran manusia saja (1Kor.2:13-14, Yoh. 10:27).
2.      Inerrancy
Inerrancy adalah sifat firman Allah yang ditulis tanpa salah pada naskah aslinya (naskah Ibrani dan Yunani).Karena Alkitab adalah wahyu Allah jadi tidak mungkin salah.
Dasarnya adalah :
a.       Pribadi dan tindakan Allah
·         Allah adalah kebenaran (Yoh. 14:6)
·         Allah tidak pernah berdusta (Ibr. 6:18)
·         Roh kudus memberi pengawasan penuh kepada penulisnya (Yoh. 16:13)
b.      Bukti Alkitab sendiri:
·         Sempurna (Mz. 19:8)
·         Murni (Mz. 19:9)
·         Tepat (Mz. 19:9)
·         Benar (Mz 119:43)
·         Kekal (Mz. 119:89, Mat. 24:34)
3.      Jelas (clarity)
Clarity adalah kejelasan Alkitab dalam pemberitaan.Pengajaran, dan penerapan bagi ornag percaya. Penyebab manusia tidak mampu mengerti Alkitab karena manusia dibutakan oleh  dosa (1 Kor. 1:8-3:4, Ibr. 5:14; 2Pet. 3:5). Ada tiga syarat orang bisa mengerti Firman Tuhan dengan benar, yaitu;
a.       Penerangan Roh Kudus (Ef. 3:4, 1 Kor. 2:12, Yoh. 14:26, 2Pet 1:21)
b.      Motivasi tang benar (Luk. 24:25, 2Kor. 4:3-4)
c.       Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menafsirkan.
4.      Keperluan Mutlak (Necessity)
Necessity artinya Alkitab diperlukan mutlak untuk mengenal Kristus, agar manusia bisa diselamatkan (Rm. 1:16). Bukti-bukti adanya keperluan mutlak Alkitab:
a.       Manusia bisa diselamatkan, maka ia harus mendengarkan firman Injil Yesus Kristus.
Rm. 10:13-17 “Sebab, barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia?Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.”
b.      Tidak ada keselamatan diluar Kristus
Kis. 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
c.       Tidak ada pengantara yang lain selain Yesus Kristus, untuk menjadi pendamai antara Allah dengan manusia.
1Tim.b2:5-6 “karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu ditentukan.”
5.      Cukup (sufficiency)
Suffiency artinya kecukupan orang percaya untuk keselamatan dan untuk hidup didalam keselamatan Yesus Kristus. Jadi tidak perlu sumber lain untuk mendapatkan keselamatan. Bukti-bukti kecukupan Alkitab dalam Alkitab (2Tim. 3:15-17, Yak 1:18, 1Pet.1:23, Wah. 22:18-19)
6.      Tidak pernah gagal untuk mencapai maksudnya (Efficacy)
Efficacy artinya Alkitab tidak pernah gagal mencapai maksudnya untuk menyampaikan berita tentang Allah rencana  dan keselamatan Allah, bagi orang yang menerima maupun bagi orang yang menolak (Yes. 55:11)
7.      Satu-kesatuan (Unity)
Unity artinya Alkitab mempunyai satu-kesatuan isi dan berita, yaitu Allah yang menyatakan diri kepada manusia umat pilihan-Nya dalam diri Tuhan Yesus Kristus.Kesatuan Alkitab terjadi dalam  keunikan Alkitab.
a.       Ditulis ± 1500 tahun
b.      Ditulis ± 40 penulis
c.    Ditulis dengan profesi yang berbeda (raja, nabi, nelayan, penulis, puisi, orang kaya, gembala, militer, dokter)
d.      Ditulis ditempat-tempat yang berbeda (dipenjara, di padang belantara, di bukit, di istana, dan di pulau terpencil).
e.       Ditulis dalam jangka waktu, tempat dan keadaan yang berbeda.
Ditulis dalam tiga macam bahasa yang berbeda.

D. Penutup
Alkitab adalah firman Allah, Alkitab tanpa salah pada teks aslinya. Memahami Alkitab harus memahami bagaimana sifat-sifat Alkitab. Alkitab adalah kebenaran karena Alkitab konsisten pada prinsip-prinsip universalnya dan Alkitab konsisten dalam beritanya mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Soli Deo Gloria.


[1] Jamson Siallagan, pengantar Theologi Sistematika Dan Bibliologi, Diktat, STTE: Tanjung Enim, 2009, hal 29
[2] Ibid,… hal. 40-42
[3] Jamson Siallagan, Pengantar Theologi…Hal. 47-57