Kamis, 05 Oktober 2017

PENGANTAR KITAB KELUARAN


Oleh: Made Nopen Supriadi, S.Th



Keluaran
Arti Judul Kitab
Versi Kitab Ibrani       : ”‘tAmv. hL,aeªw>wü´ëºllè šümôt  yang berarti ’inilah nama’.
Versi LXX                  : Exodus
Versi Vulgata              : Exodus
Versi NIV                   : Exodus
Versi TB-Indo.            : Kejadian. Alkitab Indonesia memakai kata ’Keluaran.
Penulis
Musa adalah tokoh dalam kitab ini, juga pengarangnya.
1. Kitab Pentateukh menyatakannya (Yos. 8:31; 23:6; 2Raj 14:6; 2Taw 25:4; 35:12; Ezr 6:18; Neh 8:1; 13:1).
2. Pendidikan Musa di istana Firaun membuat dia dapat berhubungan dengan kesusastraan dunia kuno (Kis. 7:22).
3. Kitab Kejadian adalah sebuah karya sastra yang agung dan juga sebuah uraian yang luar biasa tentang Allah dan asal mula segala sesuatu; kitab tersebut hanya dapat ditulis oleh orang yang berkualitas mental seperti Musa.
Latar Belakang Kitab Keluaran
Dimulai dengan masuknya Yakub sekeluarga di Mesir karena ada kelaparan di Kanaan, dan Yusuf menjadi penguasa nomor 2 di Mesir. Lalu keturunan Yakub/Israel tidak kembali ke Kanaan tetapi menetap di Mesir. Lalu muncullah seorang Firaun yang tidak mengenal Yusuf dan menilai umat Israel bukan bangsanya, ditambah situasi politik yang memberi anggapan kepada Firaun bahwa umat israel bisa saja bersekutu dengan kerajaan lain untuk menyerang Mesir.[1]
Pentingnya Kitab Keluaran
Catatan utama mengenai Kitab ini ialah tentang penebusan, yaitu pembebasan dari perbudakan. Kitab Keluaran memberikan banyak ilustrasi yang membantu kita untuk mengerti penebusan kita sendiri melalui Tuhan Kita Yesus Kristus. Domba Paskah (Kel. 12: 1- 11) jelas melambangkan Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia (Yoh. 1: 29). Kristus disebut sebagai Anak Domba Paskah oleh Paulus (1 Kor. 5: 7), lalu Petrus menamakan-Nya sebagai Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Ptr. 1: 19).Di dalam Kitab Keluaran kita dapat belajar banyak tipologi yang menunjuk pada Perjanjian Baru.
Peristiwa-Peristiwa Penting Dalam Kitab Keluaran
Ada beberapa peristiwa penting yang perlu diingat dalam Kitab Keluaran, yaitu:
1.      Paskah (Kel. 12:13,23,27)
Kata Paskah berasal dari bahasa Ibrani ”xs;P,(PeºsaH)” dalam bahasa Inggris ’Easter, passover’[2] dalam arti kiasan di Keluaran 12:13,23,27; Yesaya 31:5 artinya melewati/menyayangkan. Dalam konteks Kitab Keluaran peristiwa itu menunjuk pada peristiwa tulah ke sepuluh, pada konteks waktu itu malaikat Tuhan akan membunuh setiap anak sulung di Mesir bagi setiap rumah yang tidak diolesi oleh darah domba pada pintunya. Anak sulung umat Israel selamat karena pintu rumah mereka telah diolesi darah domba sehingga dilewati oleh malaikat maut. Sementara rumah penduduk mesir tidak sehingga menimbulkan kematian anak sulung.
Peristiwa ini menunjukkan sebuah simbol karya Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah (lih.Yoh. 1:29), darah Yesus yang tercurah di Salib memberikan kehidupan kepada setiap orang percaya, sehingga maut atau kematian kekal melewati kehidupan orang yang percaya Yesus Kristus.
Dalam tradisi paskah konteks kitab Keluaran, umat Israel memakan roti tidak beragi, oleh karena tidak ada waktu lagi memberikan ragi pada roti oleh karena umat Israel terburu-buru untuk keluar dari Mesir. Dalam Perjanjian Baru ini merupakan simbol pemisahan, yaitu kehidupan lama dan baru (Lih. 1Kor.5:7-8).  
2.      Penyeberangan Laut Teberau (Kel. 13:17-14:31)
Musa dipercayakan Tuhan tiga jabatan, yaitu sebagai pemimpin, imam dan nabi.[3] Sebagai memimpin umat Israel Musa membawa keluar umat Israel dari Mesir, namun dalam perjalanan mereka terjebak oleh Laut Teberau, di saat itu juga pasukan Mesir mengejar mereka namun ditahan oleh Tuhan, keadaan demikian membuat panik umat Israel, lalu Allah membuka jalan dengan membelah laut Teberau sehingga umat Israel dapat berjalan di tanah yang kering. Tentara Mesir masih mengejar umat Israel namun Allah menenggelamkan mereka di Laut Teberau.
3.      Perjanjian Di Gunung Sinai (Kel. 19:1-24:11)
Perjanjian Sinai menjadi dasar ibadah bangsa Israel selanjutnya, ada 3 unsur penting yang terdapat dalam Perjanjian di Sinai bagi umat Israel, yaitu:
a.       Status: Umat Israel sebagai harta kesayangan.
b.      Tugas : Hamba Tuhan dalam Kerajaan Allah.
c.       Cara Hidup: Sebagai bangsa yang kudus.
Selanjutnya Perjanjian Sinai juga memiliki 3 macam hukum, yaitu: hukum moral (10 hukum Taurat) ps. 20, hukum sipil (Hak Asasi Manusia) ps. 21, hukum ceremonial (hukum tentang ibadah) ps. 20:22-26; 23:14.
4.      Pembuatan Kemah Suci (Kel.35:1-39:43)
Agama Israel berpusat pada Allah yang telah berinisiatif untuk diam di tengah-tengah umat-Nya. simbol kehadiran Allah ditandai dengan adanya Kemah Suci.
Tema
Berdasarkan peristiwa-peristiwa penting dalam Kitab Keluaran, maka kita dapat melihat tema sentral dalam kitab Keluaran, yaitu:
1.      Pembebasan
Allah memperlihatkan karya pembebasan bagi umat Israel dari perbudakan di Mesir. Pembebasan tersebut bersifat nasional bagi suatu bangsa dan memiliki nilai politis. Namun prinsip pembebasan tersebut semakin terang dan jelas ketika kita memandang Yesus Kristus dalam PB yang melakukan karya penebusan manusia dari dosa yang membebaskan manusia dari kuasa dosa.
2.      Peraturan
Setelah umat Israel dibebaskan dari tanah perbudakan di Mesir, Allah menuntun mereka untuk menerima perjanjian. Perjanjian tersebut dinyatakan di Gunung Sinai. Hal tersebut menujukkan bahwa ketika manusia dibebaskan maka manusia akan mendapat pembimbingan atau pengajaran melalui peraturan yang diberikan. Tema ini menjadi terang saat kita membaca PB di mana manusia yang telah percaya Yesus tetap hidup melakukan peraturan Tuhan dalam Alkitab sebagai ucapan syukur atas keselamatan, sebagai etika dalam hidup dan sebagai identitas bagi dunia mengenai kehidupan orang percaya.
3.      Penyembahan
Peraturan dari Allah diberikan bukian untuk menghukum tetapi mendorong umat Israel untuk menyembah Allah. Peraturan tersebut hanya memberikan arahan yang benar bagaimana hidup dalam penyembahan kepada Allah. Oleh karena itu penyembahan kepada Allah akan dimengerti dengan baik dengan adanya hukum-hukum yang diberikan Allah.
Garis Besar Kitab Keluaran
I. PEMBEBASAN BANGSA ISRAEL (1:1-18:27)
A. Pendahuluan (1:1-7)
B. Perbudakan di Mesir (1:8-22)
C. Persiapan Sang Pelepas (2:1-4:31)
1. Kelahiran dan Pemeliharaan Musa (2:1-25)
2. Panggilan dan Jabatan Musa (3:1-4:31)
D. Panggilan Musa untuk Menghadap Firaun (5:1-7:7)
1. Pertama kalinya Musa Tampil di Hadapan Firaun (5:1-23)
2. Pembaharuan Janji dan Perintah Yehova (6:1-13)
3. Silsilah Musa dan Harun (6:14-27)
4. Musa Dikirim Kembali Kepada Firaun (6:28-7:7)
E. Keajaiban Tuhan di Tanah Mesir (7:8-11:10)
1. Tugas Musa dan Harun yang Diterima dari Allah Dibuktikan (7:8-13)
2. Tulah Pertama  —  Air Sungai Nil Menjadi Darah (7:14-25)
3. Tulah Kedua  —  Katak (8:1-15)
4. Tulah Ketiga  —  Nyamuk (8:16-19)
5. Tulah Keempat  —  Lalat Pikat (8:20-32)
6. Tulah Kelima  —  Penyakit Sampar pada Ternak (9:1-7)
7. Tulah Keenam  —  Barah (9:8-12)
8. Tulah Ketujuh  —  Hujan Es (9:13-35)
9. Tulah Kedelapan  —  Belalang (10:1-20)
10. Tulah Kesembilan  —  Gelap Gulita (10:21-29)
11. Pemberitahuan Tentang Tulah Kesepuluh (11:1-10)
F. Paskah dan Keberangkatan Bangsa Israel (12:1-15:21)
1. Penahbisan Bangsa Israel (12:1-28)
2. Tulah Kesepuluh  —  Penghukuman Allah Atas Mesir (12:29-36)
3. Keluar dari Mesir (12:37-15:21)
a. Keberangkatan (12:37-42)
b. Peraturan Tambahan untuk Hari Paskah (12:43-51)
c. Pengudusan Anak Sulung (13:1-16)
d. Perjalanan Melewati Laut Merah (13:17-14:31)
e. Nyanyian Musa (15:1-21)
G. Bangsa Israel di Padang Belantara (15:22-18:27)
II. BANGSA ISRAEL DI SINAI (19:1-40:38)
A. Penetapan Perjanjian di Sinai (19:1-24:11)
B. Petunjuk-Petunjuk untuk Mendirikan Kemah Suci dan Keimaman (24:12-31:18)
C. Perjanjian Dibatalkan dan Dipulihkan (32:1-34:35)
D. Pembangunan Kemah Suci (35:1-39:43)
E. Pembangunan dan Penahbisan Kemah Suci (40:1-38)
Pengajaran & Aplikasi
Melalui Kitab Keluaran kita mendapatkan banyak pengajaran penting yang dapat diaplikasikan, oleh karena itu bacalah seluruh Kitab Keluaran lalu catatlah (minimal 10) apa saja ajaran penting yang anda dapatkan yang dapat diterapkan dalam konteks kehidupan masa kini.
Contoh:
Pengajaran:
1.      Allah memanggil dan menyertai Musa.
Aplikasi:
1.      Siap untuk dipanggil Tuhan menjadi alat Tuhan dalam melayani Tuhan
Kekuasaan Mesir memperbudak umat Israel
Ekspresi Umat Israel yang dibebaskan
Laut Teberau dilewati
Umat Allah harus menaati Hukum Allah
Allah memberikan hukum di Gunung Sinai
Rancangan Kemah Suci
Akibat penyembahan berhala yang membawa hukuman
Nama Tuhan menyatakan kemuliaan kehadiran-Nya
 










.




[1] 1. Kej. 12:10-20. Raja Mesir yang berkuasa saat itu kemungkinan adalah salah seorang Hyksos (shepherd kings). Hyksos adalah orang-orang Semit yang berhasil menguasai Mesir dari sejak dinasti ke-13  dan mengokohkan dirinya pada dinasti ke-15. kekuasaan Hysos berakhir pada dinasti ke-17.
2.  Kej. 37:36; 39:1-23; Kis. 7:10,13. Raja Mesir yang berkuasa pada saat Yusuf ada di Mesir (di rumah Potifar) adalah salah seorang Hyksos.
3.  Kej. 41-50. Raja Mesir yang berkuasa pada saat Yusuf menjadi perdana menteri adalah Apopi (s), dinasti terakhir dari raja Hyksos. Hal ini dimungkinkan dengan adanya sambutan yang hangat terhadap saudara-saudara Yusuf yang adalah gembala kambing domba (Kej. 46:34; 47:5-6) padahal orang Mesir sangat tidak suka dengan gembala kambing domba (46:34b).
4.  Kel. 1:8-22; Kis 7:18; Ibrani 11:23. Raja Mesir yang tidak mengenal Yusuf kemungkinan adalah: Aahmes I dan Seti I (Merenptah). Selama kurang lebih 70 tahun Yusuf berkuasa secara penuh di Mesir, yaitu ketika orang Ibrani ada di Mesir. Setelah kematiannya, keadaan berubah perlahan-lahan. Orang Hysos yang selama 5 dekade berkuasa di Mesir, mulai mengalami kekalahaan. Dinasti lama kerajaan Mesir mulai pulih. Dan orang Israel mulai tertekan. Dinasti ke-19 Mesir yang didirikan oleh Seti I  mulai berkuasa kembali di Mesir menggantikan orang Hyksos.
5.  Kel. 1:8-22; 2:1-15. Rameses II, anak Seti I kemungkinan adalah raja Mesir yang menindas orang Ibrani yang ada di Mesir hingga Musa melarikan diri ke Midian. Dan selama Musa berada di Midian, Rameses mati (setelah 67 tahun pemerintahannya), bdg. Kel. 2:23.   Dan sebelum Musa kembali ke Mesir dari Midian, ada seorang raja Mesir (tidak diketahui namanya) yang berkuasa di Mesir.
6.  Kel. 2:24-4:19. Dan sebelum Musa kembali ke Mesir dari Midian, ada seorang raja Mesir (tidak diketahui namanya) yang berkuasa di Mesir.
7.  Kel. 5:1-14:31; Neh 9:10; Maz. 135:9; 136:15; Roma 9:17; Ibr. 11:27 Firaun yang berkuasa saat Israel meninggalkan perbudakan di Mesir dan akhirnya binasa di Laut Teberau kemungkinan adalah Meneptah I, anak tertua dari Rameses II. Dia tinggal di Zoan, tempat dimana dia berbicara dengan Musa dan Harun (Kel. 7).( http://rec.or.id/article_651_Siapakah-Firaun-itu?)
[2]Kata 'Easter' digunakan oleh KJV & AV dalam Kis. 12:4 untuk peringatan tahunan kebangkitan Yesus; versi Inggris modern memilih kata Passover.
[3] Musa merupakan hamba Tuhan yang terbesar dalam seluruh PL, karena ia mempersatukan dalam dirinya 3 fungsi: a). Sebagai Pemimpin. Musa memimpin bangsa  Israel keluar dari Mesir (Kurang Lebih 2 Juta Orang) bukan dalam keadaan tinggal menetap tetapi berjalan di daerah-daerah yang sulit, memimpin berperang dan memimpin bangsa yang suka melawannya. b). Sebagai Imam. Ia menjadi perantara dan juru syafaat bangsa Israel dengan Allah. c). Sebagai Nabi. Ia menjadi penyambung lidah Allah untuk menyampaikan firman Tuhan.  

Tidak ada komentar: