Penulis: Daniel
Tema: Kedaulatan Allah Dalam Sejarah
Tanggal Penulisan: Sekitar 536-530 SM
Siapakah Daniel
Daniel adalah seorang tawanan
perang yang ditangkap oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada waktu Yerusalem
jatuh. Bersama-sama dengan orang Yahudi dari golongan atas lainnya, Daniel
diangkut ke Babel, dididik, dan dipekerjakan pada pemerintah. Dia bekerja di
bawah Nebukadnezar, Belsyazar dan Darius dari tahun 605 SM sampai 536.
Namanya berarti "Allah
adalah hakimku," tetapi di Babel ia diberi nama baru. Seperti nama aslinya
yang mengandung nama Allah Israel, yaitu El, maka nama barunya pun
mengandung nama dewa Babel, Bel. Beltsazar mungkin berarti "Semoga
dewa Bel melindungi raja".
Perhatikan tiga hal mengenai
Daniel, yaitu dia adalah seorang yang sangat bijaksana, sangat mudah bergaul
dan rajin berdoa.
Latar Belakang
Daniel, yang namanya berarti
"Allah adalah Hakim( ku)," adalah tokoh utama dan penulis kitab
dengan namanya ini. Kepenulisan oleh Daniel bukan hanya dinyatakan secara tegas
dalam Dan 12:4, tetapi juga tersirat dengan banyak petunjuk riwayat
hidupnya sendiri dalam pasal 7-12 (Dan 7:1-12:13). Yesus menghubungkan
kitab ini dengan "nabi Daniel" (Mat 24:15) ketika mengutip Dan
9:27. Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan pertama
Nebukadnezar ke Yerusalem (tahun 605 SM) hingga tahun ketiga pemerintahan
Koresy (tahun 536 SM); jadi latar belakang sejarah kitab ini ialah Babel selama
70 tahun pembuangan yang dinubuatkan oleh Yeremia (bd. Yer 25:11).
Daniel adalah seorang remaja ketika peristiwa dalam pasal 1 (Dan 1:1-21)
terjadi dan sudah mencapai akhir usia 80-an ketika menerima berbagai
penglihatan dalam pasal 9-12 (Dan 9:1-12:13). Ia mungkin hidup sampai
sekitar tahun 530 SM, menyelesaikan kitab ini dalam usia lanjutnya (bd. Yohanes
dan kitab Wahyu).[1]
Pengetahuan kita tentang nabi
Daniel ini diperoleh hampir sepenuhnya dari kitab ini (bd.Yeh 14:14,20).
Daniel mungkin menjadi keturunan Raja Hizkia (bd.2Raj 20:17-18; Yes 39:6-7);
dia berasal dari keluarga terdidik kalangan atas Yerusalem (Dan 1:3-6),
karena Nebukadnezar pasti tidak akan memilih pemuda asing dari kalangan bawah
untuk istananya (Dan 1:4,17). Daniel mungkin dijadikan sida-sida di
Babel seperti kebiasaan ketika itu bagi pegawai laki-laki di istana (bd. Dan
1:3; 2Raj 20:18; Mat 19:12). Keberhasilan Daniel di Babel disebabkan
oleh integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah
yang mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan
penting dan penuh tanggung jawab (Dan 2:46-49; 6:1-3).
Secara kronologis, Daniel
termasuk salah satu nabi PL yang terakhir. Hanya Hagai, Zakharia, dan Maleakhi
mengikutinya dalam aliran nubuat PL. Dia adalah rekan sezaman yang lebih muda
dari Yeremia dan mungkin sama umurnya dengan Yehezkiel.
Tujuan
Ada dua maksud untuk penulisan kitab Daniel:
(1) untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman
pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap
mereka; dan
(2) untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai
penglihatan bersifat nubuat tentang kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa dan
kemenangan terakhir kerajaan-Nya di bumi.
Kedua maksud ini ditunjukkan sepanjang kitab ini dalam kehidupan
Daniel dan ketiga sahabatnya dan dilukiskan dalam nubuat dan pelayanan Daniel.
Kitab ini menegaskan bahwa janji-janji Allah untuk memelihara dan mengembalikan
umat perjanjian-Nya adalah sama pastinya dengan kemenangan yang akan bertahan
selama-lamanya. Mazmur 137, sama seperti halnya nubuatan ini, ditulis di
Babel:
"Di tepi sungai-sungai Babel
di sanalah kita duduk
sambil menangis,
apabila kita mengingat
Sion."
Hidup dalam pengasingan
sangat menghancurkan moral bangsa Yahudi. Mereka merasa bahwa Allah telah
meninggalkan mereka. Oleh karena itu, mereka menggantungkan harapan mereka dan
menolak untuk bernyanyi:
"Bagaimanakah kita
menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing?"
Itulah pertanyaan mereka
yang mengibakan. Daniel menjawab pertanyaan mereka. Ia menunjukkan bahwa Allah
tetap Allah, walaupun mereka berada di Babel.
Survei
Isi kitab Daniel adalah paduan
riwayat hidup, sejarah, dan nubuat. Bentuk tulisannya ialah sastra apokaliptis,
yang artinya bahwa berita nubuatnya menyingkapkan penyataan Allah
(1) melalui berbagai penglihatan, mimpi, dan lambang,
(2) untuk memberikan semangat kepada umat Allah pada masa krisis
dalam sejarah, dan
(3) untuk membayangkan pengharapan Israel mengenai kemenangan
akhir kerajaan Allah dan kebenarannya di bumi.
Kitab ini dengan sendirinya
terbagi menjadi tiga bagian utama.
(1) Pasal 1 (Dan 1:1-21) ditulis dalam bahasa Ibrani dan
memberikan latar belakang sejarah kitab ini.
(2) Pasal 2-7 (Dan 2:1-7:28), dimulai Dan 2:4,
ditulis dalam bahasa Aram, menggambarkan kebangkitan dan keruntuhan empat
kerajaan yang kuat di dunia yang berturut-turut dan diikuti oleh penetapan
Kerajaan Allah sebagai kerajaan yang kekal (khususnya pasal 2, 7; Dan
2:1-49; 7:1-28). Pasal-pasal ini menekankan kedaulatan Allah atas dan
campur tangan-Nya dalam hal ihwal manusia dan bangsa-bangsa dengan menguraikan:
(a) naiknya Daniel hingga kedudukan tinggi di istana Nebukadnezar
(Dan 2:1-49);
(b) seseorang seperti "anak dewa" di dalam perapian yang
menyala-nyala bersama ketiga kawan Daniel (Dan 3:1-30);
(c) kegilaan sementara Nebukadnezar sebagai hukuman Allah (Dan
4:1-37);
(d) peranan Daniel dalam perjamuan Belsyazar, yang menyatakan
akhir kerajaan Babel (Dan 5:1-30);
(e) pembebasan ajaib Daniel dari gua singa (Dan 6:1-28);
dan
(f) penglihatan mengenai empat kerajaan dunia berturut-turut yang
dihakimi oleh "Yang Lanjut Usia" (Dan 7:1-28).
(3) Dalam pasal 8-12 (Dan 8:1-12:13), Daniel kembali
menulis dalam bahasa Ibrani dan menguraikan berbagai penyataan yang luar biasa
dan kunjungan malaikat dari Allah mengenai.
(a) umat Yahudi di bawah pemerintahan kafir kelak (TB Dan
8:1-11:45),
(b) periode "tujuh puluh kali tujuh" sebagai waktu yang
ditetapkan Allah untuk menyelesaikan misi Mesias demi mereka (Dan 9:1-27),
dan
(c) pembebasan akhir mereka dari semua penganiayaan pada akhir zaman
(Dan 12:1-13).
Berita nubuat Daniel ini mencakup dua dimensi:
(1) masa depan yang dekat dan
(2) masa depan yang jauh, sekalipun sering kali keduanya terpadu.
Misalnya, dalam pasal 8,11 (Dan 8:1-27) dan (Dan 11:1-45),
Daniel menubuatkan tentang lambang "antikristus" yaitu Antiokhus IV
Epifanes, yang menajiskan Bait Suci Yerusalem pada tahun 168 SM, sedangkan ia
juga bernubuat tentang antikristus akhir zaman (Dan 8:23-26; 11:36-45;
bd. Wahy 13:1-10). Hal saling mempengaruhi
di antara dua masa depan ini secara umum menandai nubuat alkitabiah dan secara
khusus nubuat Daniel. Allah menyatakan kepada Daniel bahwa nubuat tentang masa
depan yang jauh adalah berita terselubung "sampai pada akhir zaman" (Dan
12:4,9), ketika pengertian akan diberikan kepada umat Allah yang di dalam
kesucian dan hikmat mencari Dia untuk memperoleh pengertian sama seperti Daniel
(Dan 12:3,10).
Ciri-Ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Kitab ini adalah kitab nabi besar terpendek dan kitab nabi PL
yang paling banyak dibaca dan dikaji.
(2) Di bagian-bagian nubuat PB, Daniel disebut atau dikutip lebih
sering daripada kitab PL lainnya.
(3) Kitab ini merupakan kitab "Apokalips" PL,
sebagaimana Wahyu untuk PB, yang menyatakan tema-tema nubuat akbar yang sangat
penting bagi gereja akhir zaman.
(4) Kitab ini berisi ringkasan sejarah nubuat paling terinci dalam
PL. Dalamnya terdapat satu-satunya nubuat PL yang menetapkan waktu kedatangan
pertama Mesias (Dan 9:24-27).
(5) Kitab ini menerangkan lebih banyak tentang penulisnya daripada
kitab nubuat PL lainnya (mungkin terkecuali Yeremia). Perhatikan khususnya
bahwa Daniel ditandai sifat integritas yang tinggi, hikmat nubuat yang besar,
dan ketekunan dalam doa dan berpuasa.
(6) Kitab ini berisi teladan terpenting di Alkitab tentang doa syafaat
untuk pemulihan umat Allah berlandaskan janji-janji diilhamkan dari firman
Allah (lih. Dan 9:1-27, diilhamkan oleh Yer 25:11-16; 29:7,10- 14).
(7) Kisah-kisah tentang Daniel dan kawan-kawannya termasuk kisah
yang paling digemari dalam Alkitab (Dan 3:1-30; 6:1-28).
(8) Drama "tulisan di dinding" pada perjamuan Belsyazar
menjadikan frasa itu sebagian dari pepatah bahasa Inggris hingga hari ini.
Tema Kunci
Kitab Daniel merupakan kitab
nubuatan, tetapi dalam bentuk yang lain daripada yang lain, berisi
gambar-gambar dan lambang. Kitab itu terutama berkenaan dengan akhir
zaman. Dalam hal ini serupa dengan Wahyu, tetapi harus juga
dibandingkan dengan Markus 13, Matius 24 dan Lukas 21. Dari
kata-kata Tuhan Yesus sendiri (Markus 13:32-4) timbul suatu prinsip yang
penting, yaitu kita tidak diperkenankan untuk mengetahui dengan tepat kapan
akhir zaman itu akan tiba. Informasi yang kita dapat dari kitab Daniel tidaklah
cukup bagi kita untuk menentukan dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba. Namun
demikian, kita bukan tidak diberi petunjuk. Ada orang yang menertawakan
nubuatan dan menolak pendapat mengenai Wahyu, akhir zaman yang penuh bencana.
Segala sesuatu berjalan seperti sedia kala (2Pe 3:1-13). Ada pula yang
ingin tahu lebih banyak daripada yang diperbolehkan, dan mencoba untuk menentukan
waktu yang tepat kapan akhir zaman itu akan terjadi.
Banyak usaha penjelasan arti
misteri "tujuh" telah diusulkan. Periode pertama dari tujuh kali
tujuh masa bisa jadi menunjuk kepada periode pembuangan dari 587 SM ketika
Yerusalem jatuh, sampai 538/7 SM ketika Xerxes memerintahkan pembangunan
kembali Yerusalem. Ada kesepakatan meluas bahwa Yang Diurapi (arti dari istilah
bahasa Ibrani: Mesias) pasti menunjuk kepada Kristus. Namun diusulkan pula
bahwa antara 69 minggu dan minggu terakhir yaitu antara kedatangan Kristus
pertama dan kedua, terjadi masa "diam" yang lama yang di dalamnya
kabar baik diberitakan. Kejadian-kejadian yang terjadi dalam Dan 9:27
dan acuan kepada "pertengahan masa" sering dibandingkan dengan Wahyu
11:1-13, dan sudah jelas bahwa perkataan-perkataan Daniel tidak dapat
ditafsirkan tanpa mengacu kepada ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya dalam
Wahyu. Pelajari dan bandingkan: Daniel 9:20-27; Matius 24:1-44; 2Pe 3;
dan Wahyu 11. Perhatikan mengapa angka tujuh merupakan lambang penting
dalam Alkitab. Telusuri berapa banyak angka tujuh yang ada dalam kitab Wahyu.
Nubuatan-nubuatan itu akan lebih mudah dimengerti jika angka tujuh diartikan
secara simbolis dan tidak secara harafiah, untuk melambangkan "kesempurnaan".
Daftarkan apa saja yang kita ketahui mengenai akhir zaman. Apakah kita perlu
mengetahui lebih banyak lagi? Dengan apa yang kita ketahui, harus menjadi
manusia macam apakah kita ini (2Pe 3:11-15)?
Jika kita memusatkan tema Kitab
Daniel kepada Akhir Zaman maka terlalu sempit untuk melihat hal yang lain,
Dalam Kitab Daniel justru tema yang jelas terlihat ialah kedaulatan Allah, Ia
berdaulat menyelamatkan (Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari perapian yang
menyala-nyala dan Daniel dari goa singa), Ia berdaulat mengangkat dan
menurunkan penguasa Dunia (Nebukadnezar diturunkan dan menjadi tidak waras lalu
dipulihkan kembali oleh Tuhan). Lalu inti dari nubuat kitab Daniel ialah
kemenangan umat Allah. Peristiwa-peristiwa tersebut lebih berat menunjukkan
Kitab ini dengan tema kedaulatan Allah. Karena akhir zaman
pun ada dalam kontrol kedaulatan Allah.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Pengaruh Daniel terhadap PB jauh
melampaui lima atau enam kali kitab ini dikutip langsung. Banyak dari sejarah
dan nubuat Daniel muncul kembali dalam bagian-bagian nubuat di Injil-Injil,
Surat-Surat, dan kitab Wahyu. Nubuat Daniel tentang kedatangan Mesias meliputi
penggambaran diri-Nya sebagai
(1) batu besar yang akan meremukkan kerajaan dunia (Dan
2:34-35,45),
(2) Anak Manusia, yang akan diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan
suatu kerajaan oleh Yang Lanjut Usia (Dan 7:13-14), dan
(3) "Yang diurapi, seorang raja" yang akan datang lalu
disingkirkan (Dan 9:25-26).
Beberapa penafsir percaya bahwa penglihatan Daniel dalam Dan
10:5-9 merupakan penampakan Kristus sebelum penjelmaan (bd. Wahy 1:12-16).
Daniel berisi banyak tema nubuat
yang secara lengkap dikembangkan dalam PB; mis. kesengsaraan besar dan
antikristus, kedatangan Tuhan kita kali kedua, kemenangan kerajaan Allah,
kebangkitan orang benar dan orang fasik, dan hari penghakiman. Kehidupan Daniel
dan ketiga kawannya menunjukkan ajaran PB tentang pemisahan pribadi dari dosa
dan dunia, yaitu hidup di dunia yang tidak percaya tanpa ikut serta dalam
suasana dan cara-caranya. (Dan 1:8; 3:12; 6:10; bd. Yoh
17:6,15-16,18; 2Kor 6:14-7:1).
Daniel Dan Antiokus Efifanus Bagian
kedua kitab Daniel berisi gambaran yang mengandung nubuatan yang dapat kita
lihat sudah digenapi secara detail dalam pemerintahan Antiokus Efifanus, yang
memerintah sebagian besar Asia Kecil, Siria dan Palestina dari tahun 175 sampai
164 SM. Banyak penulis tentang Daniel menolak adanya nubuatan di kitab kedua
ini dan berpendapat bahwa kitab ini, sebenarnya, ditulis sekitar tahun 165 SM,
bukan oleh Daniel tetapi oleh seorang penulis tak dikenal. Keberatan mereka
yang utama rupanya menyangkut konsep nubuatan sebagai ramalan mengenai apa yang
akan terjadi di masa depan, khususnya nubuatan yang sangat rinci.
Tetapi nubuatan-nubuatan
ini mendapat perhatian sungguh-sungguh dari Tuhan Yesus (Matius 24:15)
dan harus diakui bahwa paling tidak dua, mungkin tiga nubuatan digenapi: di
zaman dan pada Akhir Zaman. Keempat binatang buas yang dilukiskan dalam Daniel
7 boleh jadi ditafsirkan dalam tiga cara, yaitu sebagai kerajaan-kerajaan
besar dunia, masa lalui, sekarang dan masa yang akan datang.
Pesan
1. Minat fatalistis manusia terhadap agama Dan
3:1-30
o Obyek penyembahan manusia disediakan. Perhatikan konstruksinya —
lunak tetapi terbuat dari emas yang mewah dan ukurannya — kaku tetapi
kelihatannya hebat. Dan 3:1-3
o Perintah dikeluarkan. Suatu liturgi baru! "Katakan pada
kami apa yang harus kami lakukan dan kami akan melakukannya!" Pendapat
Nebukadnezar itu benar bahwa gabungan rasa kagum dan takut dapat meningkatkan
penyembahan. Dan 3:4-6
o Ketaatan ditawarkan. Manusia seperti domba dan mereka akan
mengikuti seorang "gembala". Ini merupakan peringatan bagi para
pemimpin. Dan 3:7
o Tuduhan dilancarkan. Bersyukurlah kepada Allah bagi para
"non-konformis," orang yang dapat membedakan yang benar dari yang
jahat, walaupun yang salah itu bersumber pada raja. Dan 3:8-12
o Suatu pilihan ditawarkan. Bertobat atau mati! Sering kali
pilihan yang ditawarkan begitu gamblang, tetapi kita sering menolak Kristus
jika pilihan itu bukan kematian, melainkan semata-mata hanya menjadi bahan
tertawaan atau dianggap aneh. Dan 3:13-15
o Jawaban diberikan. Dan jawaban itu luar biasa! Kami tidak
mau! Kemenangan! Dan 3:16-18
o Hukuman dilaksanakan. Iman ketiga orang ini dicobai
habis-habisan; kelihatannya tidak akan ada pembebasan. Dan 3:19-23
o Ada pelepasan. Ada orang keempat, suatu tubuh ilahi, yang
berjalan bersama mereka bertiga di dalam api (suatu ilustrasi luar biasa dari Yesaya
43:2). Dan 3:24-27
o Suatu titah baru. Nebukadnezar sungguh bersedia untuk
menambahkan Allah Israel ke dalam koleksi dewa-dewanya, bahkan mengakui
kuasanya yang luar biasa untuk menyelamatkan. Tetapi Dia "Allah Sadrakh,
Mesakh dan Abednego. Dan 3:28-29
o Kedudukan baru. Dari penjara kepada kekuasaan, dari penghinaan
kepada kehormatan. Yusuf juga mempunyai pengalaman yang serupa (Kejadian 41).
Dan 3:30
2. Pengetahuan Allah yang sempurna mengenai hari depan Dan
9:20-27
o Pengantar Wahyu. Kembali kita mendapatkan Daniel yang sedang
berdoa; tidak meminta sesuatu, tetapi mengakui segala kesalahannya; meluruskan
hubungannya dengan Allah. Dan 9:20-23
o Suatu ringkasan yang tepat. Tujuh kali tujuh puluh, tidak
semata-mata 490 tahun, tetapi angka yang mewakili seluruh periode dalam rencana
Allah. Dan 9:24
o Petunjuk untuk penafsiran. Rencana inti terbagi dalam tiga
bagian: 49 tahun, 434 tahun dan masa akhir selama 7 tahun. Ayat Dan 9:27
boleh jadi menunjuk baik kepada Antiokus (yang meninggalkan altar dengan
memberlakukan tata ibadah kafir), maupun masa pemerintahan Titus, yaitu ketika
pada tanggal 17 juli tahun 70, semua korban sembelihan di bait Allah
dihentikan, dan sampai akhir dari Kitab Wahyu. Kitab Daniel harus ditafsirkan di
bawah terang Wahyu. Dan 9:25-27
Penerapan
1. Orang Kristen sebagai orang buangan
Seperti dikatakan oleh Paulus,
"kewargaan kita adalah di dalam sorga" (Fil 3:20), dan Petruss
menasihati kita, "hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang
di dunia ini" (1Pet. 1:17). Demikianlah yang terjadi dengan Daniel:
seorang buangan, seorang pendatang, seorang asing. Bagian pertama dari kitab
ini merupakan suatu tuntunan yang luar biasa mengenai bagaimana umat Allah
harus bersikap dalam dunia yang jahat ini.
Pasal-pasal permulaan dari kitab ini mengajarkan kepada kita:
o Jangan terpengaruh oleh puji-pujian duniawi, atau oleh
hadiah-hadiah (Dan 5:17).
o Jangan takut terhadap ancaman dunia; katakan apa yang harus
dikatakan (Dan 3:16-18).
o Jangan terpengaruh dengan agama-agama dunia; bersamalah dengan
Allah dan serahkanlah segala konsekuensinya kepada Dia (Dan 6:1-10).
2. Umat Allah sebagai kawan sekerja Allah
Dalam keseluruhan kitab
Daniel kita merasakan adanya kehadiran Allah bersama umat-Nya, berbagi rencana
dengan mereka dan berbagi pengalaman. Itu pula yang menjadi pelajaran yang
harus diajarkan oleh Musa kepada orang buangan di Mesir. Mereka telah menderita
dan telah pula berdoa, tetapi Allah tidak menyelamatkan mereka. Allah berkata
kepada Musa:
"Aku telah
memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah
mendengar seruan mereka yang disebabkan olah pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan
mereka…" (Keluaran 3:7,8). Daniel mengingatkan kita bahwa meskipun
Allah mungkin kadang-kadang membiarkan kita menderita, Dia selalu dekat dengan
kita dan selalu dapat membebaskan kita. Dan sebagai kawan sekerja-Nya, Dia
kadang-kadang mengizinkan kita untuk sejenak melihat kemuliaan yang akan
datang.
Garis Besar
1 DANIEL DI BABEL Dan 1:1-21
Dan 1:1-7 Bagaimana
Daniel datang ke Babel
Dan 1:8-16
Daniel menjadi vegetaris
Dan 1:17-21 Anugerah-anugerah
Allah
2 MIMPI NEBUKADNEZAR TENTANG
SEBUAH PATUNG Dan 2:1-49
Dan 2:1-13
Mimpi itu
Dan 2:14-23 Daniel sebagai pendoa
Dan 2:24-25 Penafsiran
mimpi
Dan 2:46-49 Daniel
yang penuh kuasa
3 PERAPIAN YANG BERNYALA-NYALA Dan
3:1-30
Dan 3:1-7
Perintah raja
Dan 3:8-23
Dituduh, dijatuhi hukuman
Dan 3:24-27 Dilepaskan
Dan 3:28-30 Diberi
kedudukan
4 MIMPI NEBUKADNEZAR MENGENAI
POHON Dan 4:1-37
Dan 4:1-18
Mimpi diceritakan
Dan 4:19-27 Mimpi
dijelaskan
Dan 4:28-37 Mimpi
menjadi kenyataan
5 PESTA RAJA BELSYAZAR Dan
5:1-31
Dan 5:1-9
Tulisan di atas tembok
Dan 5:10-12 Daniel
dipanggil
Dan 5:13-28 Daniel
menerangkan semuanya
Dan 5:29-31 Anugerah
dan kehancuran
6 DANIEL DAN SINGA-SINGA Dan
6:1-28
Dan 6:1-4
Pejabat dengan kuasa penuh
Dan 6:5-9
Persekongkolan
Dan 6:10-18 Kandang
singa
Dan 6:19-23 Allah
kembali bertindak
Dan 6:24-28 Titah
kerajaan
7 PENGLIHATAN MENGENAI EMPAT
BINATANG BUAS Dan 7:1-28
8 DOMBA JANTAN DAN KAMBING JANTAN Dan
8:1-17
9 BERHENTI SEJENAK UNTUK BERDOA Dan
9:1-19
10 TUJUH PULUH KALI TUJUH MASA Dan
9:20-27
11 PENGANTAR NUBUATAN Dan
10:1-21
Dan 10:1-3
Keadaan
Dan 10:4-17 Daniel
jatuh pingsan
Dan 10:18-21 Jamahan
yang menguatkan
12 PENGLIHATAN TENTANG RAJA-RAJA Dan
11:1-12:4
Dan 11:1-35 Kedua
raja
Dan 11:36-45 Raja
perebut kuasa
Dan 12:1-4
Raja penyelamat
13 PENGLIHATAN DI TEPI SUNGAI Dan
12:5-13
[1]Para
pengeritik modern yang menganggap kitab ini ditulis sekitar abad ke-2 SM dengan
nama samaran Daniel telah berkesimpulan demikian lebih karena dibimbing praduga
filsafat mereka dan bukan oleh fakta-fakta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar