Minggu, 04 September 2022

"Manusia Takut Akan Tuhan" (Pengkhotbah 3: 14-15)

Frasa takut akan Tuhan memiliki kaitan:
1. Imamat 19: 14 dikaitkan dengan sikap tidak diskriminasi terhadap orang yang disabilitas.
2. Imamat 19: 32 dikaitkan dengan menaruh hormat kepada orang yang ubanan.
3. Imamat 25: 17 dikaitkan dengan tidak merugikan satu sama lain.
4. Ulangan 6: 2 dikaitkan dengan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan.
5. Ulangan 6: 13 dikaitkan dengan beribadah kepada Tuhan dan jika bersumpah hanya kepada Tuhan (lih. jg. Ul. 10: 20).
6. Ulangan 6: 24 dikaitkan dengan umat Israel dalam keadaan baik dan dibiarkan hidup oleh Tuhan.
7. Ulangan 8: 6 dikaitkan dengan menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
8. Ulangan  10: 12 dikaitkan dengan permintaan dari Tuhan sendiri (lih. jg. 8: 6; 6: 2, 13).
9. Ulangan 13: 4 dikaitkan dengan berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus didengarkan, berbakti dan berpaut (lih. jg. Ul. 17: 19).
10. Ulangan 14: 23 dikaitkan dengan memakan persembahan persepuluhan.
11. Yunus 1: 9 dikaitkan dengan keberanian bertanggung jawab.
12. Kolose 3: 22 dikaitkan dengan ketundukan kepada tuan yang di dunia.
13. Yesaya 50: 10 dikaitkan dengan sikap mendengar suara hamba-Nya.
14. Amsal 31: 30 dikaitkan dengan istri yang dipuji-puji.
15. Amsal 23: 17 dikaitkan dengan larangan jangan iri hati kepada orang-orang yang berdosa.
16. Amasal 15: 33 dikaitkan dengan didikan yang mendatangkan hikmat.

Prinsip takut akan Tuhan:
Pertama, segala sesuatu yang dilakukan Allah tetap ada untuk selamanya (ay. 14). Hal ini menunjukkan tindakan-tindakan Allah yang tidak pernah dibatalkan dan tidak ada tindakan penganuliran atau membuat keputusan baru. Allah tidak plin-plan, apa yang telah diputuskan pasti dikerjakan Allah. Dalam kaitan dengan Doa Bapa Kami yaitu "jadilah kehendak-Mu di Bumi seperti di Sorga." Renungkan apa yang tetap ada untuk selamanya dalam kehidupan manusia? harta! jabatan! fisik! keluarga! yang tetap ada hanyalah roh manusia setelah mati dan tubuh kebangkitan yang diberikan pada masa konsumasi (penyempurnaan). Berbicara tentang segala sesuatu tetap ada ini menunjuk pada konsep kekekalan. Apa yang bernilai kekal? hanya Keselamatan di dalam dan melalui Yesus Kristus. Banyak manusia dan umat Kristen tidak hidup takut akan Tuhan dan meremehkan status sebagai orang percaya yang telah diselamatkan. Bahkan status sebagai orang yang telah diberikan sesuatu yang kekal yaitu anugerah keselamatan masih banyak menunjukkan kehidupan yang berani melawan Tuhan. Materi, jabatan dan fisik mansia tidak selamanya ada di dunia, tetapi hal-hal tersebut yang telah membuat manusia mengalami hidup dalam ketakutan. Terkadang ada manusia lebih takut tidak punya uang dari pada takut akan Tuhan sehingga tidak takut melakukan kejahatan demi uang. Ada manusia yang lebih takut tidak punya jabatan dari pda takut akan Tuhan, sehingga tidak takut melakukan berbagai kecurangan untuk mendapatkan sebauh jabatan. Ada manusia yang lebih takut fisiknya melemah dari pada takut akan Tuhan, sehingga waktu sakit tidak takut untuk halalkan segala cara untuk sembuh, sekalipun melalui cara-cara yang tidak dikenan Tuhan. Segala sesuatu yang tetap ada tersebut menunjuk kepada segala karya yang telah dirancang Allah dalam kekekalan. Lihatlah bumi dan alam semesta ini adalah karya Penciptaan Allah dari sebelum kita ada. Lalu adalah kita menjadi manusia yang takut akan Tuhan ketika melihat karya ciptaan Tuhan?. Lihatlah karya Allah yang memelihara dan merawat segala yang diciptakan-Nya hingga saat ini dengan tujuan dan hikmat dari Allah. Dunia yang masih nyaman untuk kita tinggal, meskipun saat ini masih ada peperangan, bencana alam, pembunuhan dan kemiskinan. Dengan keberadaan kita yang cukup ini apakah telah membuat kita menjadi manusia yang takut akan Tuhan?
Pada tahun 1500 M seorang Pelukis bernama Leonardo da Vinci membuat sebuah lukisan untuk Raja Louis XII dari Perancis atau untuk istrinya yaitu Anne Brittany. Lukisan yang dibuat dinamakan "Salvator Mundi" yang artinya "Juru Selamat Dunia". Lukisan itu menggambarkan tentang gambaran Yesus Kristus yang menanatap ke depan dengan memegang sebuah Kristal. Tahun 2017 Seorang pangeran Kerajaan Arab Saudi membeli lukisan tersebut dengan harga 450.3 juta dolar AS atau setara dengan 6,4 Triliun Rupiah. Namun lukisan tersebut terancam rusak karena diletakkan di kapal Pesiar Mewah (superyacht). Hal tersebut menunjukkan untuk barang yang tidak kekal ada orang berani keluarkan uang sedemikian banyak. Kira-kira heran tidak lihat fakta itu? Pada 07 April 2022 27 negara Uni Eropa menyetujui memberikan bantuan kepada Ukraina sebesar 500 juta Euro atau sama dengan 7,4 Triliun selanjutnya Rusia juga meminta bantuan untuk makanan selama perang. Coba pikirkan, manusia untuk hal-hal yang merugikan yaitu perang saja berani banyak keluar uang. Di Bengkulu ada sebuah STT yang membentuk hamba Tuhan, apa yang dikerjakan bernilai kekal yaitu melahirkan para hamba Tuhan yang setia memberitakan Injil. Bersykur Tuhan masih memelihara lembaga ini untuk membentuk generasi muda menjadi hamba Tuhan, namanya dibentuk pasti ada yang terbentuk ada juga yang gagal. 
Dengan demikian hendaknya sebagai manusia menjadi takut akan Tuhan karena masih melihat Tuhan berkarya memelihara dunia hari ini. Takut akan Tuhan karena telah melihat Tuhan berkarya di dalam Alkitab yaitu mencipta, memelihara, menebus dan memuliakan ciptaan-Nya yaitu manusia.

Kedua, segala sesuatu tidak dapat ditambah dan tidak dapat dikurangi (ay. 14). Frasa ini menunjuk kepada hikmat Tuhan. Dalam Ualngan 4: 2 menunjuk kepada perintah Tuhan agar tidak ditambahkan dan dikurangi. Hal tersebut ditegaskan oleh Yesus dalam Matius 5: 18 bahwa satu iota dari Hukum Taurat tidak akan ditiadakan selama langit dan bumi masih ada. Wahyu 22: 18-19 menyatakan dengan tegas bahwa tidak diijinkan menambahkan dan mengurangi makna dari Firman Tuhan. Orang Kristen sudah pegang Alkitab, tetapi apakah orang Kristen sudah hidup takut akan Tuhan? yang juga ditunjukkan dengan hidup taat kepada firman Tuhan. Firman Tuhan telah final pada tahun 397 di Khartago telah ditegaskan bahwa 66 Kitab, 39 Kitab Perjanjian Lama dan 27 Kitab Perjanjian Baru adalah firman Tuhan. Maka segala cerita di luar dari Alkitab yang berbeda prinsip ajaran tidak dapat diterima. Lalu selanjutnya apa sesuatu dalam kehidupan kita yang tidak dapat ditambahkan dan dikurangi? umur. Manusia tidak bisa menambah dan mengurangi umur, manusia hanya menjalani umur yang diberikan. Oleh karena itu jika kita masih hidup saat ini karena kita masih ditambahkan usia oleh Tuhan. Tetapi apakah hal ini membawa kita menjadi takut akan Tuhan? Mari renungkan, harta dapat ditambah dan dikurangi? ya! Jabatan dapat bertambah naik dan turun / berkurang? ya! Fisik dapat bertamah tua dan lemah? ya! Tetapi umur siapa yang berhak tambahkan?. Manusia suka dengan hal yang ditambah, tambahkan. Tetapi sangat sedih jika terjadi dikurang-kurangi. Di Belanda pada tahun 2018 ada alat yang dipamerkan bernama sarco alat ini dirancang oleh aktivis euthanasia yaitu Philip Nitschke dan Alexander Bannick. cara kerja sarco yaitu seorang masuk ke dalam tabung dan menekan sebuah tobol yang akan mengeluarkan nitrogen yang sedikit membuat pusing dan setelah itu tidak sadarkan diri dan meninggal. tadi kita lihat fakta ada manusia yang suka dengan tambah dan tambah namun terjadi ada fakta manusia tidak mau ditambah umurnya, Korea Selatan adalah negara nomor 4 dengan tingkat bunuh diri yang tinggi. Bersykur dari lima negara Indonesia tidak ada. Itu artinya orang Indonesia suka dengan umur yang bertambah dan menghargai kehidupan. Roma 11: 31-33 menyatakan oh alangkah dalam hikmat dan pengetahun Allah sungguh tak terselami dan terselidiki jalan-jalan-Nya dan rancangan-Nya. Dengan demikian segala sesuatu tidak ada yang berubah di hadapan Tuhan. Jika manusia tidak dapat tambah umur dan kurangi umur maka manusia harus hidup takut akan Tuhan.

Ketiga, Yang sekarang ada dan yang akan datang dahulu sudah ada (ay. 15). Hal ini terkait tentang prinsip yang telah Tuhan berikan di alam semesta dan kehidupan manusia. Secara prinsip tidak ada yang baru bagi manusia, namun secara bentuk segala sesuatu dapat mengalami perubahan. Pada titik ini sejatinya memberikan dua arah besar yang saling mengisi antara agama dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan hanya menyingkapkan misteri dari alam semesta. Namun seorang Pendeta mengajarkan tentang pencipta dari alam semesta. Isacc Newton (25/12/1642 - 31/03/1727) seorang ilmuwan yang menyingkapkan tentang hukum gravitasi telah memberikan perubahan bentuk bagi ilmu pengetahuan. Apakah gravitasi pada zaman Perjanjian Lama dan masa Newton serta masa kini berubah? secara prinsip gravitasi tetap sama namun gravitasi memiliki bentuk yang berbeda berdasarkan bobotnya. Selanjutnya pada zaman Raja Salomo apakah teknologi sudah ada? sudah! tetapi teknologi yang ada tidak sama bentuknya dengan masa kini. Teknologi pada prinsipnya adalah alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, meskipun prinsip tidak berubah namun secara bentuk teknologi telah banyak mengalami perubahan. Pada konteks peperangan secara prinsip tetap sama, namun seiring perkembangan teknologi secara bentuk mengalami banyak perubahan. Tuhan telah menyediakan begitu banyak hal yang masih tersembunyi (hidden) di alam semesta, oleh karena itu jika pengetahuan terus berkembang karena Allah yang memberikan hikmat kepada manusia untuk mengungkapkan konsep-konsep hukum yang telah disediakan oleh Tuhan.

Keempat, Allah mencari yang sudah lalu (ay. 15). Hal tersebut menunjuk bahwa masa lalu tidak dilupakan oleh Tuhan. Allah tetap akan menghakimi masa lalu manusia. Allah mencari yang sudah lalu juga menunjukkan Allah kembali mengulangi karyanya kepada manusia. Allah mencari yang sudah lalu juga menunjukkan tentang Allah meminta pertanggungjawaban manusia atas yang telah dilakukan. Hal tersebut menunjukkan ketika manusia telah hidup dimasa yang baru maka hiduplah takut akan Tuhan. Karena tidak ada kesalahan-kesalahan di masa lalu yang dapat dirubah. Kesalahan manusia dimasa lalu telah terjadi dan masa kini tinggal menanti pertanggungjawabannya. Oleh karena itu hidup takut akan Tuhan memiliki pengaruh penting agar tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalu. Maka adalah sebuah sukcaita dan bahagia ketika Tuhan menyelamatkan hidup kita yang telah mengalami masa lalu yang memahitkan hati. Jika kita diselamatkan dan kita menyadari masa lalu kita begitu kelam maka tidak ada alasan lain hanya sikap takut akan Tuhan yang dinyatakan dengan memuliakan Tuhan itulah puncak ucapan syukur manusia.

Penutup
Pengkhotbah mengajarkan prinsip takut akan Tuhan yang berpusat pada karya Allah. Mazmur 34: 10 menyatakan "Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia." 

Made Nopen Supriadi, M.Th
Khotbah Minggu, GEKISIA Kota Bengkulu, 04/09/2022


Tidak ada komentar: