”Yohanes 3: 16”
Karena Begitu Besar Kasih
Allah Akan Dunia ini sehingga Ia mengaruaniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup
yang kekal.
Manusia Memiliki Cinta
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, Allah menciptakan manusia memiliki
kehendak. Kehendak manusia bebas tetapi tetap ada dalam kuasa Allah. Manusia
juga diberi hati nurani (counscience) untuk menimbang apa yang benar dan apa
yang jahat, selain itu manusia juga diberikan otak untuk berpikir membuat
sebuah rancangan, analisa dan konsep. Di dalam hati manusia inilah Allah
menanamkan cinta kepada manusia, sehingga hati manusia menjadi wadah untuk
mengerti kualitas cintanya. Cinta di dalam hati akan memberikan dorongan
pikiran manusia sehingga manusia juga akan menunjukkan tindakan sesuai dengan
kualitas cinta yang ada di dalam hatinya.
Apakah benar manusia ada cinta? Dalam sejarah kehidupan manusia telah
terjadi perang antar sesama manusia, bahkan telah terjadi perang dunia I &
II, dalam sejarah agama Kristen – Islam juga tejadi perang Salib ± 2 Abad, lalu
masih ada manusia yang hidup dalam kelaparan, baru-baru ini muncul kelompok
radikal yang bernama ISIS yang telah membunuh banyak manusia dengan kejam,
dalam sejarah Indonesia juga telah terjadi penjajahan dari bangsa Portugis,
Inggris, Belanda dan Jepang. Beberapa berita pada saat ini menyiarkan maraknya
gembong narkoba merusak banyak kehidupan manusia, pembunuhan berencana oleh
elit politik, kerusuhan dalam demonstrasi, dan pembunuhan anak kandung oleh
orang tua dan sebaliknya serta fitnah dan caci maki antar golongan partai
politik. Melihat keadaan demikian kita bisa saja mengatakan manusia telah
kehilangan cinta, manusia tidak memiliki cinta dalam hatinya.
Namun disisi lain kita juga melihat manusia mau memberi makan anaknya,
manusia masih mau bekerja keras menafkahi keluarga, manusia mau menolong
sesamanya yang terkena musibah bencana alam, manusia rela mengorbankan harta
bendanya bahkan dirinya kepada sesamanya dan manusia mau membela dan mati bagi
bangasanya. Tindakan-tindakan manusia tersebut menunjukkan adanya rasa cinta
dalam diri manusia. Lalu seorang psikolog bernama Abraham Maslow menyatakan
bahwa manusia adalah makhluk sosial, hal tersebut menunjukkan adanya
kebersamaan dalam kehidupan manusia. Jika kita melihat keadaan dunia yang
pernah perang dunia I dan II namun muncul kedamaian, hal tersebut menunjukkan
adanya rasa cinta dalam diri manusia. Melihat dua keadaan di atas seolah-olah
menunjukkan bahwa pada saat yang bersamaan dalam hati manusia ada cinta dan
benci. Cinta manusia seolah-olah mudah pudar dan kebencian juga seolah-olah
bisa pudar. Hal ini menunjukkan bahwa manusia ada cinta namun cinta manusia
mudah berubah oleh karena situasi inilah yang disebut love conditional.
Manusia diciptakan memiliki
hati nurani,
Hati nurani manusia memiliki
cinta,
Cinta manusia berbeda
kualitasnya,
Kualitas cinta manusia
tergantung dari keadaan.
Cinta & Dosa
Dalam dunia fiksi kita bisa melihat kisah
fiksi Zorro, kisah tersebut menceritakan bahwa ia mencintai warga yang miskin,
lalu untuk menolong mereka ia merampok harta para bangsawan untuk dibagikan
kepada rakyat miskin. Cinta kepada rakyatnya telah membuat seorang Zorro jatuh
dalam dosa perampokan. Apakah benar tindakan cinta Zorro?
Dalam konteks perang dunia II ada negara-negara yang menjadi sekutu
perang yang dibagi menjadi blok barat dan blok timur, mereka saling membantu
perang karena sesama sekutunya namun cinta mereka kepada sekutu telah membawa
mereka membunuh sesama manusia. Apakah benar tindakan cinta negara sekutu?
Dalam konteks agama muncul kelompok ISIS yang mencintai agama dan dengan
dasar agama mereka membunuh banyak orang yang berseberangan fahamnya. Apakah
benar demikian tindakan cinta terhadap agama?
Dalam konteks sains manusia menciptakan teknologi canggih, namun saying
sekali teknologin itu terkadang tidak digunakan untuk mencintai manusia tetapi
mengancam manusia, contoh pembuatan alat-alat militer dan bom nuklir yang
menimbulkan ketakutan manusia.
Dalam konteks ekonomi manusia tidak terarah mencintai sesama namun
mencintai keuntungan, sehingga manusia lebih bersikap cinta uang dan keuntungan
daripada mencintai kemanusiaan, terkadang demi keuntungan mereka rela memberi
upah yang kecil kepada bawahannya. Bahkan para pengusaha rela bersahabat hanya
sesama pengusaha dan mengabaikan orang-orang yang tidak ada hubungan dengan
bisnisnya. Apakah benar sikap cinta yang demikian?
Dalam konteks kehidupan pemuda dan remaja masa kini cinta memang telah
mempertemukan antar sesama dan muncul persahabatan, tetapi cinta pada sahabat
sering berunjung pada pembelaan yang bodoh, seperti dalam hal tawuran antar
pelajar, mereka rela berkelahi hanya karena cinta sahabat, mereka berkelahi
meskipun tahu fakata bahwa sahabatnya yang salah, justru membela yang salah.
Apakah benar cinta yang demikian kepada sahabat?. Lebih dari itu banyak
pemuda/i dikendalikan oleh cinta sehingga saling menyukai lawan jenis namun
mereka justru terjerumus dalam pergaulan bebas dan seks bebas. Apakah benar
cinta yang demikian?
Fakta-fakta diatas memperlihatkan ada permasalahan serius dengan cinta
manusia. Apakah yang memperngaruhi manusia sehingga memiliki cinta yang
menjerumuskan manusia dalam ketidakbenaran. Disinilah kita melihat ada hubungan
antara cinta dan dosa. Dalam Reformed Theology dosa merusak total keadaan
manusia, hati nurani, pikiran dan keinginan telah dirusak oleh dosa. Dosa
membuat manusia tidak dapat melakukan kebaikan yang sungguh-sungguh baik,
kebaikan manusia relative bahkan manusia diarahkan untuk tidak mau mengenal
kebenaran. Jika dosa sudah merusak hati nurani manusia maka dosa juga merusak
cinta dalam hati manusia. JIka dosa sudah merusak pikiran manusia maka pola
pikir cinta manusia menjadi rusak. Jika dosa sudah merusak keinginan manusia
maka cinta yang diingini manusia juga rusak. Oleh karena itu dosa merusak
kualitas cinta dalam diri manusia. Cinta manusia menjadi relative tergantung
pada keadaan, objek dan kepentingan. Dosa membuat manusia kehilangan ketulusan
dalam mencintai karena cinta yang sejati mengarahkan manusia kepada cinta pada
Tuhan dan sesama, namun jika manusia tidak cinta Tuhan maka ketika mencintai
sesama motivasinya sudah tercemar, bukan lagi untuk Tuhan tetapi untuk
kepentingan dirinya sendiri. Cinta dalam keberdosaan adalah cinta yang merusak.
Cinta dalam keberdosaan tidak memuliakan Allah. Cinta dalam keberdosaan
menghancurkan kehidupan dan cinta dalam keberdosaan bisa membawa manusia ke
dalam maut.
Dosa merusak total manusia
Dosa merusak cinta dalam
hati manusia
Cinta menjadi berbahaya jika
dikuasai dosa.
Bukan Cinta Biasa
Dalam Injil Yohanes 3: 16 menyatakan
bahwa ”karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini”. Allah datang menyatakan cinta mengapa? Dalam Yohanes 5: 42
menyatakan bahwa ”tetapi tentang kamu,
memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah”.
Alkitab menyatakan Allah adalah kasih (Lih. 1Yoh.4: 8). Dalam 1 Yohanes 4: 10
menyatakan bahwa ”Inilah kasih itu: bukan
kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan
yang telah mengutus anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita”.
Alkitab menyatakan bahwa Cinta yang sejati hanya ada pada Allah di dalam Yesus
Kristus. Cinta sejati hanya diberikan Allah di dalam Yesus Kristus. Jadi
manusia benar-benar memiliki cinta sejati jika Allah menyatakan cinta-Nya
kepada manusia. Jika Allah membuka hati, pikirian dan keinginan manusia pada
cinta-Nya maka manusia baru mengerti arti cinta Allah padanya dan manusia baru
mengerti bagaimana mencintai sesama-Nya seperti Allah mencintai-Nya.
Dalam dosa manusia tidak dapat
menemukan cinta sejati. Namun karena Allah yang mengasihi manusia, Allah
memberikan sekaligus menunjukkan bagaimana sebenarnya cinta sejati itu. Oleh
karena itu untuk mengerti cinta sejati yang datang dari Tuhan, hanya dengan
melihat pada pribadi Tuhan Yesus Kristus. Saat melihat Pribadi dan Tindakan
Tuhan Yesus Kristus maka kita menemukan Cinta Allah Bukan Cinta Biasa. Mengapa
disebut Bukan Cinta Biasa?
1. Cinta tersebut tidak dipengaruhi keadaan (Uncoditional of Love)
Yesus datang ke duania, kepada manusia berdosa, Yesus
tidak menolak manusia yang berdosa, setiap manusia yang berdosa Yesus panggil
dan Yesus memberikan kabar baik kepada mereka. Kabar baik keselamatan dan hidup
kekal tidak untuk orang kaya, orang pintar, orang merasa baik dan orang yang
bijaksana, tetapi Yesus memberikan kabar baik kepada seluruh manusia yang
berdosa. Jadi Kalau ingin menunjukkan cinta yang sejati, maka tunjukkanlah
sikap yang mau menerima orang yang berdosa, bukan menjauhi, bukan mencaci maki,
bukan memusuhi tetapi mendatangi dan menerima mereka, serta beritakan kabar
baik.
2. Cinta tersebut menyatakan kebenaran (Revealed the Truth of Love)
Allah menyatakan cinta juga kebenaran, kebenaran
mengikuti cinta, maka inilah cinta yang sejati. Cinta tanpa kebenaran itu
adalah cinta palsu. Cinta di dalam kebenaran dan cinta menghadirkan kebenaran
itu adalah cinta sejati, dan cinta yang demikian hanya dinyatakan oleh Allah di
dalam Yesus Kristus. Cinta tanpa kebenaran maka cinta itu akan menghancurkan
kehidupan manusia, cinta tanpa kebenaran cinta tersebut menjerumuskan manusia.
Allah menyatakan cinta di dalam kebenaran yaitu Di dalam Yesus Kristus. Manusia
yang dicintai Allah akan diperbaharui oleh Allah dan hidup dalam kebenaran,
yaitu hidup sesuai firman Tuhan.
3. Cinta tersebut Sempurna (perfect of Love)
Yesus mengasihi tidak setengah hati, Dia menyatakan
siapa yang dikasihi-Nya akan diselamatkan dan mendapat hidup kekal. Ini
menujukkan cinta Tuhan Yesus totalitas tidak setengah-setengah. Tuhan Yesus
menujukkan totalitas cinta-Nya dengan rela mengorbankan seluruh hidup-Nya, Ia
rela mati di kayu Salib untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Ia mati
untuk membebaskan manusia dari hukuman Allah. Manusia yang memiliki cinta
sejati tidak pernah setengah hati dalam melakukan tanggung jawab yang
dipercayakan Tuhan dalam hidupnya melalui lembaga-lembaga sekolah, Gereja dan
persekutuan. Siapa yang memiliki cinta sejati memiliki kesungguh-sungguhan
dalam mengerjakan tugas-tugasnya, belajar sungguh-sungguh dan percaya Tuhan
sungguh-sungguh.
4. Cinta tersebut membuat pendamaian (propitiation of Love)
Cinta Allah memulihkan hubungan manusia dengan Allah.
Dengan cinta-Nya Allah mencari manusia yang terhilang sehingga manusia
memperoleh hidup kekal. Yesus datang ke dunia menunjukkan bahwa Allah yang
berinisiatif memulihkan hubungan dengan manusia.Manusia yang berdosa diampuni
dosanya, sehingga manusia bisa merasakan kasih Tuhan, selanjutnya manusia yang
sudah dipulihkan Tuhan memiliki tanggung jawab memulihkan hubungan dengan
sesamanya. Siapa yang memiliki cinta sejati pasti mau memulihkan hubungan
dengan sesamanya, cinta sejati dari Allah tidak membuat kita memelihara
kebencian dalam diri kita, cinta sejati dari Allah justru membangun kedamaian
dalam kehidupan manusia.
5. Cinta tersebut bernilai kekal (Eternal of love)
Allah mengasihi manusia dengan kasih yang kekal, Kelahiran
Yesus Kristus menunjukkan bahwa kasih yang kekal itu ingin Allah berikan. Cinta
sejati Allah bernilai kekal, cinta tersebut tidak dipengaruhi dengan keadaan
manusia. Cinta Allah tidak dibatasi waktu manusia. Kapan pun Allah bisa
mengasihi manusia. Cinta kekal Allah ditunjukkan dalam tindakan Allah, yaitu
siapa yang Ia cintai maka manusia tersebut memperoleh hidup kekal. Bagaimana
dengan manusia? ini mengajarkan manusia, siapa yang memiliki cinta sejati maka
ia akan setia sampai akhir hidupnya, jika manusia mempunyai cinta sejati maka
ia akan setia sampai mati kepada Tuhan maupun kepada orang yang dikasihinya.
Penutup
Cinta Allah bukan cinta biasa, karena cinta Allah tidak terpengeruh oleh
keadaan (unconditional of love), cinta Allah menyatakan kebenaran (revealed the
Truth of love), cinta Allah totalitas (totality of love), cinta Allah
memulihkan (reconciliation of love) dan cinta Allah bernilai kekal (eternal of
love). Manusia bisa memiliki cinta sejati jika Roh Kudus melahirbarukan
manusia. Pembaharuan dari Allah akan membuat manusia dimampukan untuk melakukan
hal-hal rohani yang nilainya sulit jika dinilai oleh manusia yang berdosa. Mencari
yang berdosa, hidup diantara yang berdosa, melayani yang berdosa itulah menjadi
keadaan hidup manusia yang memiliki cinta sejati dari Tuhan. Soli Deo Gloria