Oleh: Made Nopen Supriadi, S.Th
Banyak sikap bermunculan baik positif dan negatif terhadap Bangasa Israel saat ini?, bahkan ada yang menghubungkan Israel = Kristen. Lalu jika ada tindakan Israel terhadap Palestina maka, beberapa kelompok mengartikan sama dengan orang Kristen yang melakukan kejahatan. Benarkah demikian? Oleh karena itu kita akan memahami tentang sisa Israel dalam konteks Pemikiran Rasul Paulus. Sisa Israel dapat dimengerti dalam dua sudut pandang: Sisa Israel secara National dan Sisa Israel Secara Spiritual.
Banyak sikap bermunculan baik positif dan negatif terhadap Bangasa Israel saat ini?, bahkan ada yang menghubungkan Israel = Kristen. Lalu jika ada tindakan Israel terhadap Palestina maka, beberapa kelompok mengartikan sama dengan orang Kristen yang melakukan kejahatan. Benarkah demikian? Oleh karena itu kita akan memahami tentang sisa Israel dalam konteks Pemikiran Rasul Paulus. Sisa Israel dapat dimengerti dalam dua sudut pandang: Sisa Israel secara National dan Sisa Israel Secara Spiritual.
1. Secara
National:
Israel merupakan keturunan Yakub. Allah
mengubah nama Yakub menjadi Israel. Dan dari anak laki-laki Yakub hasil
pernikahan Lea dan Rahel: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon, Gad,
Asyer, Benyamin, Dan, Naftali, Yusuf (Manase dan Efraim). Tanah Kanaan dibagi
menjadi 12 bagian sesuai denagn suku Israel, namun Suku Lewi tidak mendapat
bagian tetapi harus berada disemua bagian suku-suku secara khusus bertugas
sebagai imam. Terbentuknya kebangsaan Israel bermula saat keluar dari
perbudakan di tanah Mesir, selama 40 tahun di Padang Gurun mereka akhirnya
memasuki tanah Kanaan. Allah langsung memerintah bangsa Israel melalui para
orang pilihan-Nya baik itu Nabi, Imam dan para Hakim, inilah sistem pemerintah
Theokrasi. Setelah Musa meninggal kepemimpinan dialihkan kepada Yosua, setelah
Yosua meninggal Israel dipimipin oleh Hakim-hakim. Lalu Bangsa Israel
menginginkan seorang Raja maka disinilah sistem monarki dimulai. Allah menunjuk
Saul menjadi Raja, lalu Daud dan Salomo, pada tahun 930 setelah Salomo
meninggal maka Kerajaan terpecah menjadi dua, yaitu Israel Utara dan Israel
Selatan. Israel Utara di pimpin oleh Yerobeam dan Israel Selatan dipimpin oleh
Rehabeam. Kerajaan Israel Utara terdiri dari 10 Suku (Ruben, Simeon, Isakhar,
Zebulon, Gad, Asyer, Dan, Naftali, Manase, Efraim) dan Kerajaan Israel Selatan
2 Suku (Yehuda dan Benyamin). Mereka hidup berdosa dihadapan Tuhan dan Tuhan
pakai Kerajaan yang berdosa untuk menghukum mereka Israel Utara dihukum Allah
memakai Kerajaan Asyur pada tahun 722 BC terjadi pembuangan dan Israel Utara
tidak pernah kembali sisa yang ada inilah yang berkawin campur dengan bangsa
disekitar tanah Kanaan mereka inilah yang disebut sebagai Orang Samaria. Lalu
Israel Selatan juga tidak bertobat dari dosanya, membanggakan Bait Suci yang
hanya simbol tempat ibadah. Akhirnya Tuhan memakai Kerajaan Babel 612 BC
Kerajaan Babel berhasil mengalahkan Kerajaan Asyur. Sehingga Israel selatan
mengalami 3 kali pembungan ke Kerajaan Babel. 1. Pada tahun 605 BC inilah
Daniel dan kawan-kawan (orang-orang pandai dan berhikmat di angkut ke Babel).
2. Pada tahun 597 inilah 18.000 penduduk Israel Selatan dan di dalamnya ada
Yehezkiel. 3. Pada tahun 586 Para raja diangkut ke Babel dan bait Suci
dihancurkan disinilah Yeremia melihat kondisi menyedihkan dari Israel. Setelah
kurang lebih 70 tahun mengalami pembuangan ke Babel. Pada tahun 539 Allah
membangkitkan Kerajaan Persia yang dipimpin oleh Raja Koresh mengalahkan Babel
dan melalui Raja Koresh mereka diijinkan pulang ke tanah Kanaan dan membangun
daerah mereka, melalui para Nabi Tuhan yaitu Hagai, Zakharia dan Maleakhi
bangsa Israel kembali memabngun Bait Allah, Tembok Yerusalem dan beribadah
kepada Allah. Jadi inilah sisa Israel secara national pada Konteks Tuhan Yesus
dan Rasul Paulus hidup.
2. Secara
spiritual
Pada waktu Allah berinkarnasi ke dalam
Dunia (Yoh. 1:12) Israel banyak menolak Yesus sebagai Mesias, karena konsep
tentang Mesias saat itu seorang pembebas secara politis dan membangun
Kejaraajan Isarel seperti pada masa Raja Daud. Penyaliban Yesus Kristus
merupakan titik mula pembagian Israel secara spiritual dari sisa bangsa Israel
yang pulang dari pembuangan. Jadi Siapakah sisa Israel secara Spiritual?
a.
Orang Israel
yang dipilih menurut Kasih Karunia (Roma 11:5).
Istilah ”menurut pilihan kasih karunia”
dalam bahasa Yunani ”Eklogen Xaristos / pemilihan berdasarkan Anugerah”. Mengapa
Anugerah? Dalam Roma 11:1-4 Paulus memakai sejarah Elia di mana Tuhan masih
menjaha 7.000 orang tetap percaya kepada-Nya saat Elia melihat seluruh umat
Israel berpaling dari Tuhan. Hal inilah yang menunjukkan bahwa telah ada
pemilihan Allah dalam hal iman kepada Allah. Dalam sejarah umat Isarel
merupakan bangsa Pilihan. Pemilihan sebagai bangsa berlaku kepada semua
keturunan genetik dari Abraham, tetapi pemilihan dalam konteks keselamatan
hanya kepada personal yang diberikan kasih karunia oleh Allah. Umat Israel yang
dipilih oleh Allah merupakan orang-orang yang akan percaya kepada Yesus
Kristus. Dalam Roma 10:14-17 menunjukkan bagaimana Iman tersebut diberikan
Allah. Ayat 17 ”jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (lat. Ergo ex
fides auditu, auditus atem per Verbum Dei).
Prof. A. Berkeley Mickelsen, B.D., Ph.D menuliskan: ”Bila manusia percaya kepada Kristus mereka berseru kepada-Nya. Tidak
mungkin orang berseru jika orang itu tidak percaya. Tidak mungkin orang percaya
tanpa mendengar. Tidak mungkin orang mendengar tanpa ada yang memberitakan.
Tidak mungkin ada yang memberitakan jika tidak ada yang diutus.” Jadi hal
ini menunjukkan bahwa karena Allahlah yang mengutus, maka ada pemberitaan, maka
ada yang mendengarkan, maka ada yang percaya maka ada yang berseru. Calvin menyatakan iman hasil dari pemilihan. Oleh karena itu untuk menjelaskan hal
ini, pikiran kita dalam iman Kristen harus siap berpikir secara supra-rasional
dan rasional. Secara supra-rasional kita mengimani bahwa iman pun diberikan
Allah bagi orang yang ditentukan untuk diselamatkan. Dan secara Rasional kita
melihat fakta-fakta bahwa orang yang beriman mengaku dengan mulut dan percaya
dalam hati bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamatnya (Lih. Rom.
10:9-11).
Secara manusia Paulus melihat saat berita tetang
Kristus telah diperdengarkan ke seluruh Israel (Roma 10: 18). Istilah memang ”mereka
telah mendengarnya”. Namun konteks ayat yang dikutip tersebut berdasarkan
Mazmur 19:5 tentang alam semesta yang dipersonifikasikan menggemakan nama
Tuhan. Menjawab pertanyaan tersebut Dave
Hagelberg, M.Th menuliskan: ”Dalam
Mazmur 19 ayat ini menunjuk pada kesaksian alam semesta mengenai kemuliaan
Allah, suatu kesaksian yang telah
menjangkau seluruh dunia. Seolah-olah Paulus berkata, ”Ya, sama seperti
kesaksian alam semesta sudah sampai ke ujung bumi, demikian juga berita tentang
pengorbanan Mesias sudah mencapai seluruh Israel.” Jadi berita tentang
Yesus Kristus tidak mungkin tidak didengar oleh bangsa Israel, karena mereka
tidak ada alasan untuk berdalih bahwa mereka tidak pernah mendengar. Tetapi
Paulus kembali menuliskan bahwa semua karena kedaulatan Allah. Dalam The Five Point of Calvinism yang
disingkat dengan Akronim TULIP yaitu
tentang Unconditional Election
(pemilihan tanpa syarat). Edwin H.
Palmeer menjelaskan: ”Allah tidak pernah
mendasarkan pilihan-Nya pada apa yang manusia pikirkan, katakan, lakukan atau
pada keberadaan manusia.”. Jadi sisa Israel secara spiritual adalah
keturunan Abraham yang percaya kepada Yesus Kristus.
b.
Orang Israel yang merasakan cemburu
Ilahi (Roma 10:19, 11:11,14)
Kata cemburu dalam bahasa Yunani ”parazelosai” dari
kata dasar ”parazeloo” kata ini ditulis hanya 4 x di dalam PB (Rom. 10:19,
11:11,14 dan 1 Kor. 10:22). Kata cemburu ini jika dipahami secara positif
merupakan cara untuk menarik perhatian. Dave
Hagelberg menuliskan sebuah kisah nyata:
”Suatu
percakapan yang sungguh terjadi beberapa tahun yang lalu di dalam sebuah asrama
di Israel. Beberapa orang duduk bersama-sama membicarakan hal-hal rohani.
Mereka semua orang Yahudi, ekcuali satu orang. Ternyata hanya satu di antara
mereka yaitu orang Yahudi yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Setelah
diskusi yang panjang Orang yahudi yang belum percaya Yesus ini bertanya kepada
beberapa orang Yahudi diruangan tersebut dan mereka mengakui percaya Yesus
sebagai Mesias, lalu tiba kepada seorang bukan Yahudi dan ia percaya juga bahwa
Yesus adalah Mesias. Lalu orang Yahudi yang belum percay ini berkata: ”kamu
bukan orang Yahudi kenapa bisa percaya Yesus”. Ternyata orang itu mulai
mengerti bahwa Yesus-Dai yang lahir di Betlehem sebagai orang Yahudi, yang
dinubuatkan dalam Kitab Suci orang Yahudi, dikenal oelh orang bukan Yahudi.
Sedangkan ia sebagai orang Yahudi asli belum mengenal Dia. Jadi kecemburuan
yang dimaksud untuk mengantarkan orang kepada Yesus.
Oleh karena itu Rasul Paulus juga
mengingatkan agar orang yang percaya dari Non Yahudi jangan menyombongkan diri
dengan iman yang diberikan oleh Tuhan (Roma 11: 16-24). Karena Allah berdaulat
dapat mengembalikan siapa saja menjadi ranting dari pohon zaitun-Nya.
Penutup
Israel memiliki nilai istimewa secara historis,
tetapi tidak secara soteriologis. Israel sejati ialah orang yang dipilih Allah
masuk dalam keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Soli Deo Gloria