Perjanjian lama memiliki peranan penting
dalam Alkitab karena 39 Kitab terdapat di PL dan hanya 27 Kitab dalam PB. Firman
Allah juga dinyatakan di dalam PL sehingga banyak peristiwa PB dapat dimengerti
latar belakangnya jika mempelajari Perjanjian Lama.
1.
Menubuatkan
kehidupan Yesus Kristus. Lukas 24: 44 menyatakan ”Ia berkata kepada mereka: ”inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan
kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi
semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan Kitab nabi-nabi
dan kitab Mazmur.” Banyak hal dalam kehidupan Yesus Kristus telah
dituliskan dalam PL, Berikut beberapa fakta nubuatan tentang kehidupan Mesias
dalam PL dan penggenapan-Nya dalam PB.
a.
Kelahiran Mesias.
Kelahiran
Mesias (Kej. 3:15 digenapi dalam Gal. 4:4), yaitu melalui seorang dara (Yes.
7:14), daftar silsilah-Nya (Kej. 49:10; 2Sam. 7:16 digenapi dalam Mat. 1:1;
Luk. 3:23) dan tempat kelahiran-Nya (Mik. 5:2 digenapi dalam Luk. 2:4-7).[1]
b.
Penyambutan
Mesias. Penyambutan
Mesias yang masuk ke Yerusalem dengan menunggang keledai muda dinubuatkan dalam
PL dalam Zakharia 9:9 yang digenapi dalam Matius 21:1-10.
c.
Pelayanan Mesias.
Pelayanan-Nya
(Maz. 69:8-10; Yes. 9:1-2 digenapi dalam Mat. 4:14-16), dituliskan Ia adalah
nabi yang akan datang (Ul. 18:15, 18, 19 di genapi dalam Kis. 3:20,22), Ia akan
bertugas sebagai seorang Imam (Maz. 110:4 digenapi dalam Ibr. 5:5,6), Ia akan
menjadi domba paskah (Kel. 12:46 digenapi dalam Yoh. 19:36).[2]
Karya Mesias yang dinubuatkan dalam PL yang digenapi dalam PB, yaitu: meredakan
angin ribut (Maz. 107:29 digenapi dalam Mat. 8:23-27), Menyembuhkan orang buta
(Maz. 146:8 digenapi dalam Yoh. 9:1-7), mengampuni dosa (Yes. 43:25; 44:42
digenapi dalam Mat. 9:2), membangkitkan orang mati (Maz. 49:15 digenapi dalam
Mat. 9:25), memberi makan 5000 orang (Yoel 2:22-24 digenapi dalam Mat.
14:15-21).[3]
d.
Penderitaan
Mesias. Pdt
Dr. Sthepen Tong menuliskan tentang pemahaman istilah “.....segala sesuatu sudah terjadi....” dalam Yohanes 19:28 yang
menunjukkan penggenapan mesianis dalam PL pada person Yesus Kristus. Ada
sepuluh fakta penderitaan Mesias yang dinyatakan dan yang digenapi, yaitu: Dia dijual oleh kawan-Nya sendiri (Maz. 55:13-15
digenapi dalam Mat. 26:47-56), Dia akan
dijual dengan tiga puluh keping perak (Zak. 11:12 digenapi dalam Mat.
26:15-16), Penggembala harus dibunuh dan
domba-dombanya akan bercerai berai (zak. 13:7 di genapi dalam Mat. 26:56), Mesias akan dituduh dan difitnah oleh
saksi-saksi dusta (Maz. 109:2-5 digenapi dalam Mat. 27:12), Orang-orang akan mencambuk, memukuli,
melukai serta meludahi muka-Nya (Yes. 53:3-8 digenapi dalam Mat. 26:67-68),
Dia akan dihukum beserta dengan
perampok-perampok (Yes. 53:9,15 digenapi dalam Mrk. 15:7, 28), Tangan dan kaki Mesias akan ditusuk
(Maz. 22:16 digenapi dalam Yoh. 20:25-29), Pakaian-Nya
akan direbut dan dibagi-bagi di antara orang-orang yang menyalibkan Dia
(Maz. 22:18 digenapi dalam Yoh. 19:23-24), Dia
berdoa untuk orang-orang kriminal yang disalibkan bersama-sama dia (Yes.
53:12), Kegelapan menudungi Kristus
(Ams. 8:9 digenapi dalam Mat. 27:45).[4]
e.
Kebangkitan
Mesias dari Kematian. Kebangkitan-Nya (Maz. 16:10 digenapi dalam Luk.
24:7; Kis. 2:24-28).[5]
Paul Enns menjelaskan nubuat Daud tentang kebangkitan Kristus (Mzr. 16:10);
Petrus mengindikasikan kebangkitan Kristus menggenapi nubuat Mazmur 16:10.[6]
f.
Kenaikan Mesias Ke Surga. Kenaikan Mesias
ke Sorga dan duduk disebelah kanan Allah dinubuatkan dalam Mazmur 110:1 yang digenapi
dalam Markus 16:19.
2. Menuntun
Kepada Keselamatan. 2Timotius 3: 15 menyatakan ”Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang
dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada
Yesus Kristus. ” Dalam Yohanes 5: 39-40 juga menyatakan ”Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab
kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun
Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang
kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” Galatia 3:24
menyatakan “Jadi hukum Taurat adalah
penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman”.
Dalam konteks Perjanjian Lama penebusan dosa harus ada pengorbanan. Syarat
dalam pengorbanan tersebut pertobatan dari pribadi yang dinyatakan dengan
memberikan korban domba yang jantan, yang sulung dan tidak bercacat. William
Dyrness menuliskan hal tersebut melatarbelakangi rujukan pengorbanan Kristus
dalam Efesus 5:2.[7]
Yesus adalah penggenapan korban penebusan dalam tipologi Perjanjian Lama,
karena manusia yang berdosa harus ditebus oleh yang sebanding, yaitu manusia,
manusia yang dikorbankan harus yang sulung, Yesus adalah manusia yang sulung
satu-satunya karena Ia lahir dari seorang perawan bernama Maria. semua manusia
telah berdosa (Rm. 3:23), Yesus adalah satu-satunya manusia yang suci tanpa
dosa (1Pet. 2:22). Jadi hanya Yesus, manusia yang sempurna yang menggenapi
kriteria korban penebusan dosa.
3. Membentuk
Kehidupan Manusia.
2Timotius 3: 16 menyatakan ”Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang ke
dalam kebenaran.” Selain hal-hal etika kehidupan, banyak hal-hal dasar yang
dibentuk di dalam PL, yaitu: Penciptaan (Kejadian 1-2) jika kita tidak memahami
PL maka kita bisa terjebak dalam teori evolusi, Pernikahan dan keluarga
(Kejadian 2: 23-25) jika kita tidak memahami PL maka kita bisa terjebak dalam
kesalahan dalam pernikahan (pernikahan sejenis / LGBT), Kejatuhan manusia dalam
dosa (Kejadian 3), awal mulanya bangsa-bangsa menyebar ke seluruh dunia
(Kejadian 11).
4. Perjanjian lama (PL) merupakan
dasar untuk memahami Perjanjian Baru
(PB)
Dari segi bahasa, sejarah dan teologi PB mendasarkannya pada PL. David L.
Baker menuliskan dalam bukunya Mari Mengenal Perjanjian Lama, bahwa ada kurang
lebih 2650 kutipan dari Perjanjian Lama di dalam Perjanjian Baru, yaitu kurang
lebih 350 kutipan langsung dan 2.300 kutipan tidak langsung serta persamaan
bahasa.[8]
Berikut contoh kutipan langsung dan tak langsung dalam PB: Kutipan langsung ialah teks PL dikutip sesuai dengan susunannya di
dalam PB, lihat Matius 21: 13 ada istilah ”…rumah-Ku
akan disebut rumah doa…” dikutip dari Yesaya 56: 7. Kutipan tidak langsung ialah pengutipan teks hanya mengambil makna
dari teksnya, lihat Roma 1: 23 yang menekankan makna berhala yang diambil dari
Ulangan 4: 16-18.
5. Perjanjian Lama (PL) memiliki kesatuan dalam
Perjanjian Baru (PB.
David L. Baker menuliskan bahwa
Perjanjian Lama (PL) maupun Perjanjian baru (PB) menyatakan mengenai Allah yang
Esa. Allah Israel adalah sama dengan Bapa Yesus Kristus.[9]
Hal tersebut terlihat dari sifat-Nya (omnipresent
/ Mahahadir, omniscience / Mahatahu dan omnipotence / Mahakuasa), rencana-Nya (menyelamatkan manusia) dan tuntutan-Nya (hidup suci, kasih kepada
Allah dan manusia). Hal ini bertentangan dengan pandangan seorang bidat
(penyesat) bernama Marcion yang menyatakan bahwa Allah dalam PL berbeda dengan
Allah dalam PB. Ia menyatakan Allah PL itu kejam dan Allah PB itu kasih.
[1]Trivena
Ambarsari, Doktrin Kristus (Surabaya:
Momentum, 2011) hal, 10
[2]Trivena
Ambarsari, Doktrin Kristus,..., hal.
10
[3]Paul
Enns, The Moody Hand Book Of Theology 1
(Malang: Literatur SAAT, 2004), hal. 283
[4]Stephen
Tong, 7 Perkataan Salib (Surabaya:
Momentum, 2011), hal. 95-99
[5]Trivena
Ambarsari, Doktrin Kristus,....., hal.
10
[6]Paul
Enns, The Moody,..., hal. 287
[7]William
Dyrness, Tema-Tema Dalam Teologi
Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 1990), hal. 134
[8]David
L. Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama,
(Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2008), 13-14
[9]Ibid,…,
14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar